TNI Mau 'Berpolitik', Wapres JK: Baiknya ke Luar Dulu
- VIVA/Fajar GM
VIVA.co.id – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta setiap anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengundurkan diri terlebih dahulu jika ingin terjun ke dunia politik praktis. Hal tersebut juga berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil yang sama-sama merupakan aparat negara.
"PNS boleh memilih, boleh juga dipilih, tapi, harus ke luar dulu (supaya berhak menjadi kandidat politik). TNI juga begitu. Boleh dipilih, tetapi harus ke luar dulu," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.
JK menyampaikan, mantan calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono, telah memberi contoh yang baik terkait bagaimana seharusnya perilaku seorang anggota TNI, menempuh prosedur yang tepat sebelum memutuskan terjun ke dunia politik.
Seperti diketahui, sebelum berpasangan dengan Sylviana Murni di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, Agus Harimurti Yudhoyono adalah seorang anggota TNI AD berpangkat mayor.
"Kalau memang mau berpolitik praktis, ya ke luar dulu, seperti Agus. Bagus itu kan," ujar JK.
Menurut JK, politik praktis adalah hal yang tidak diperkenankan bagi anggota TNI serta PNS yang masih aktif. JK meminta para aparat negara hanya bersentuhan dengan dunia politik sesuai dengan kapasitas mereka saja. "(Istilah) berpolitik itu memang agak bias juga," ujar JK.
Sebagai informasi, sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sempat mengakui bahwa sejumlah hal yang dilakukannya bisa termasuk kategori 'berpolitik'. Namun, Gatot menegaskan, kegiatan berpolitik yang dilakukannya adalah politik negara, serta sesuai dengan kapasitas dirinya.
Baca: Panglima TNI Akui Ikut ‘Berpolitik’