Polisi Akui RPG Tinggal 50 Unit dan Tak Pesan Baru

Foto seorang anggota Brimob Polri sedang memanggul RPG.
Sumber :
  • Instagram

VIVA.co.id – Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengatakan masih ada sekitar puluhan senjata pelontar granat infanteri yang dimiliki Polri.

Australia Kirimkan Ukraina Senjata Hancurkan Drone Rusia

Senjata itu adalah sisa peninggalan ketika Polri masih bergabung bersama ABRI. Semuanya tidak akan digunakan lagi selain untuk pengenalan senjata ke calon anggota Brigade Mobile (Brimob). Puluhan senjata itu akan dihabiskan untuk pengenalan senjata saja.

"Masih ada, tidak lebih dari 50-an. Tentu akan dihabiskan untuk latihan," ucap Martinus di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 30 September 2017.

Terus Merugi, Rusia Kehilangan 400 Sistem Artileri Dalam Dua Pekan

Setelah habis, Polri pun tidak akan melakukan pengadaan akan senjata penghancur tank itu. Sebab, Polri memang tidak memerlukan senjata macam itu.

"Iya persis. Jadi makin lama makin enggak ada. Tugas kami melindungi dan mengayomi masyarakat. Tegakkan hukum, pelihara kamtibmas. Itu tidak kami butuhkan, maka yang terjadi adalah yang terlihat, yang ditunjukkan kepada calon-calon anggota Brimob," katanya.

5 Senjata Militer Negara Iran yang Paling Diandalkan

Sebelumnya, di jejaring sosial beredar massal video latihan anggota polisi menggunakan senjata penghancur tank. Kemunculan video ini berdekatan dengan viralnya pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memperingatkan institusi selain TNI untuk tidak memiliki senjata penghancur tank.

Karena itu, video latihan anggota polisi ini pun viral dan segera mendapat klarifikasi dari kepolisian dengan dalih sebagai proses pengenalan senjata kepada anggotanya.

Daniel Carmon, mantan Duta Besar Israel untuk India

India 'Membalas Bantuan' dengan Pasokan Senjata Militer untuk Israel di Tengah Perang Gaza

Daniel Carmon mengatakan bahwa India memasok senjata ke Israel sebagai ungkapan terima kasih atas dukungan Israel selama Perang Kargil tahun 1999.

img_title
VIVA.co.id
25 Juni 2024