Lima Puluh Ton Minyak Sawit Tumpah di Teluk Bayur

Lima puluh ton crude palm oil atau minyak sawit tumpah di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, pada Kamis, 28 September 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA.co.id - Lima puluh ton crude palm oil atau minyak sawit tumpah di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, pada Kamis, 28 September 2017.

Kecelakaan Truk Sawit di Tol Belmera: Sopir Tewas, Minyak Dijarah Warga

Minyak sawit milik PT Wira Innomas itu mencemari perairan Teluk Bayur kali pertama diketahui seorang warga, Syafrial (28 tahun), pada pukul 10.00 WIB. Titik tumpahan bersumber dari tangki CPO yang bocor.

Petugas teknisi PT Wira Innomas dan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Teluk Bayur masih berupaya memperbaiki tangki yang bocor agar jumlah CPO yang tumpah tidak bertambah.

Tantangan Masa Depan Industri Kelapa Sawit Indonesia yang Berkelanjutan

PT Wira Innomas mengakui tumpahan minyak mentah itu memang berasal dari pabriknya. Berdasarkan perkiraan sekarang, tumpahan minyak mentah sudah mencapai 50 ton.

"Tumpahan minyak ini merupakan minyak nabati murni dan bukan limbah," kata Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Wira Innomas, Gunawan.

Pengamat Heran Kasus Minyak Goreng Diungkit Lagi Sama Jaksa

Lima Puluh Ton Minyak Sawit Tumpah di Teluk Bayur

Dia juga membenarkan tumpahan minyak itu akibat kebocoran pada pipa di tangki penampungan minyak nabati. Namun perusahaan masih menyelidiki penyebab pasti kebocoran.

Selama ini, kata Gunawan, perusahaan selalu memeriksa rutin dan berkala terhadap kondisi mesin maupun peralatan pendukung operasional. Belum ditemukan kerusakan. Namun PT Wira Innomas menegaskan akan mencari penyebab utama kebocoran pipa itu.

"Ini merupakan bencana bagi kami. Kami masih selidiki penyebab utamanya. Untuk kerugian belum bisa diketahui karena masih dihitung," katanya.

Selain mencari penyebab kebocoran pipa, perusahaan juga berupaya membersihkan perairan Teluk Bayur yang terkena dampak tumpahan CPO itu agar tidak mencemari lingkungan sekitar. (ase)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Airlangga: Implementasi EUDR jelas akan melukai dan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan yang begitu penting buat kami seperti kakao, kopi, karet, produk kayu.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024