Video Anggota Panggul RPG, Polri: Itu Sebelum Reformasi

Foto seorang anggota Brimob Polri sedang memanggul RPG.
Sumber :
  • Instagram

VIVA.co.id – Sebuah video yang merekam suatu latihan sejumlah anggota Brimob Polri menggunakan senjata berat diunggah oleh akun media sosial Instagram @tni_indonesia_update. Video ini menjadi viral media sosial pasca polemik pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal adanya institusi yang membeli 5.000 pucuk senjata dengan cara-cara amoral.

HMI Geruduk Mabes Polri, Soroti Netralitas Polda Banten di Pilkada

Video tersebut menggambarkan suasana latihan di wilayah hutan dengan menggunakan senjata jenis Rocket Propelled Grenade (RPG). Seorang anggota nampak memanggul RPG dan menembakkan rudal pada sasaran tembak. Tampak beberapa anggota lainnya merekam anggota yang sedang memanggul RPG dengan smartphone-nya.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan bahwa video latihan itu merupakan video lama, saat Polri masih bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Polres Garut Tangkap Dua Begal Sadis yang Tenteng Senjata Laras Panjang Saat Beraksi

"Sebelum reformasi," kata Setyo saat dihubungi oleh wartawan di Jakarta, Kamis 28 September 2017. Ia mengaku tidak tahu siapa yang menyebar video lawas tersebut, dan apa motifnya.

Setyo mengatakan, saat ini sudah tidak ada lagi anggota Polri yang menggunakan senjata jenis RPG. Dia menyebut bahwa Polri sudah tidak punya senjata jenis RPG. "Itu sudah Enggak ada, Kita sudah enggak punya," ujarnya.

Pengemudi Koboi Ngaku TNI yang Umbar Tembakan di Depok Jadi Tersangka, Bakal Ditahan

Mantan Wakil Badan Intelijen Keamanan Polri ini menyebut bahwa senjata jenis RPG bukan standar senjata Polri. "Ya standarnya sudah tidak seperti itu kita," ucapnya.

Kendati demikian, Setyo mengaku pernah menggunakan senjata jenis RPG saat masih berpangkat Letnan Dua. Saat itu, Polri masih bagian dari ABRI. "Kita dulu ABRI, saya dulu waktu Letnan Dua sampai Mayor pegang (latihan) begitu juga," ucapnya. (ren)

 

Ada yang bisa jelaskan video ini? Apa kontijensinya mereka harus memiliki senjata sejenis RPG, apakah mereka ingin melawan militer? Video ini membuktikan data intelijen yang dimiliki TNI sangat akurat dan Panglima TNI sudah menjelaskannya saat silahturahmi dihadapan para purnawirawan beberapa waktu lalu. Ucapan Panglima TNI ternyata benar dan video ini mematahkan keterangan yang mengatakan tidak ada pengadaan senjata yang bisa menembak pesawat, kapal dan tank oleh salah satu institusi di negeri ini. Perlu diketahui bersama, senjata ini adalah standart militer dan hanya militer yang boleh memiliki dan menggunakannya diluar itu tidak ada yang boleh. Tunggu aja komentar mereka: 1. Admin jgn adu domba! 2. Admin memperburuk suasana! 3. Admin Asal! 4. Dll ???????????????????????????????????? . . . BERSAMA RAKYAT TNI KUAT #TNI #militerindonesia #military #militer #indonesia #kostrad #tniad #tniau #tnial #pasukankhusus #komando #komandoindonesia #marinir #paskhas #denjaka #denbravo #taifib #terjunpayung #para #pararaider #merdeka #nkri #kopassus #strong #kopaska #indonesiamilitary #photographer #photo #army #indonesia

A post shared by Tentara Nasional Indonesia (@tni_indonesia_update) on

Kapolda Sumbar

Polda Sumbar Periksa 5 Saksi dan Sita 4 Barang Bukti Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Rinciannya

Kepala Polda Sumatra Barat menyebut sudah 5 orang saksi diperiksa atas kasus penembakan yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar terhadap AKP Ryanto Ulil Anshar.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024