Cak Imin AJak Masyarakat Memaafkan PKI Tapi Tidak Melupakan
- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar meminta masyarakat tak berpolemik panjang mengenai Partai Komunis Indonesia atau PKI. Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk saling memaafkan atas peristiwa masa lalu.
"PKI ini sudah masa lalu, dan kita cenderung apa yang sudah terjadi. Kita amnesti lah, saling memaafkan begitu. Tetapi, tidak boleh dilupakan. Menjadi sejarah pahit yang tidak boleh terjadi lagi," kata pria yang akrab disapa Cak Imim itu di DPP PKB, Jakarta, Selasa 26 September 2017.
Cak Imin menambahkan, masyarakat Indonesia tak perlu takut akan bahaya laten PKI. Terutama dengan isu kebangkitan komunis yang gencar beberapa pekan ini.
"Kita tidak boleh takut dengan PKI, karena kami, PKB, NU akan terus mengawal kaum miskin yang menjadi sumber kerawanan itu dengan kegiatan kultural keagamaan dan kegiatan-kegiatan perlindungan kemiskinan. Ini tidak akan subur tumbuh apa yang disebut komunisme," tuturnya.
Menurutnya, instruksi Panglima TNI Jenderal, Gatot Nurmantyo yang memerintahkan acara nonton bareng film G 30 S/PKI sebagai hal wajar. Hal tersebut sebagai upaya pencegahan terhadap tumbuhnya kembali ideologi komunis.
"Ya sebagai antisipasi masing-masing punya hak. Mau nonton film atau enggak mau nonton film, kan itu hak demokrasi seseorang. Yang penting kan agar tidak terjadi apa-apa. Kita kawal kemiskinan di Indonesia ini," jelasnya.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini mengungkapkan, partainya tidak akan menggelar nonton film G 30 S/PKI seperti yang diinstruksikan Panglima TNI.
"Kami mau gelar nonton bareng film Sang Kiyai. Sama mau nonton bareng film, yang mau. 2 Oktober kami akan memutar film Sang Kiyai. Cerita tentang sejarah KH Hasyim Asy'ari dan perang kemerdekaan," katanya.