Kisah Mistis dan Harta Karun di Balik Proyek LRT Sungai Musi
VIVA.co.id – Pengerjaan mega proyek pembangunan transportasi massal, Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang, Sumatera Selatan telah mencapai 62,44 persen.
LRT di kota pempek ini bakal memiliki panjang lintasan mencapai 23,4 kilometer, yang dimulai dari Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II hingga ke kawasan Jakabaring.
Namun pengerjaan proyek ini tidak semulus yang direncanakan, ada saja kendala di luar akal sehat dan sulit dijelaskan secara ilmiah yang terjadi dan dialami pekerja pengerjaan LRT.
Terlebih saat membangun tiang LRT di atas aliran Sungai Musi yang berada persis di samping jembatan Ampera.
Ada cerita mistis yang dialami para pekerja. Terutama saat melakukan pengeboran di dasar Sungai Musi.
Menurut Jajang Asvarin, Kepala Lapangan Zona Jembatan Musi LRT Palembang dari Waskita Karya, saat melakukan pengeboran hingga kedalaman 67 meter. Tiba-tiba saja empat mata bor mendadak patah sehingga harus diganti berulang kali.
"Mata bor kami harus ganti tiga sampai empat kali di satu titik. Karena harus menembus besi Jembatan Ampera di dalam sungai. Memang ada banyak mistis di sini,"kata Jajang Asvarin, Selasa 26 September 2017.
Selain sulitnya pengeboran, pihak Waskita Karya juga harus beberapa kali menggelar ritual doa bersama dengan masyarakat sekitar agar tidak ada korban selama pengerjaan LRT.
"Alhamdulillah sampai sekarang aman-aman saja. Tetua orang sini sering kita minta doa bersama. Menurut warga mistisnya memang kuat di Sungai Musi ini," ujar Jajang.
Selain itu, saat melakukan pengeboran ke dasar sungai, ada sejumlah harta karun peninggalan zaman kerajaan Sriwijaya yang ditemukan pekerja.
"Kalau emas tidak pernah. Cuma timbangan kuno saja sama kacang tanah yang sudah jadi batu," katanya.