40 Ribu Sapi Masuk Zona Merah di Gunung Agung
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id – Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebanyak 40 ribu sapi ternak berada di zona merah Gunung Agung tepatnya di kawasan Karangasem, Bali.
"Populasi sapi di Karangasem ada 127 ribu totalnya dan yang berada di zona merah Gunung Agung sekitar 40 ribu," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Karangasem, Supandi, Senin 25 September 2017.
Saat ini memang prioritas utama adalah mengungsikan manusia. Namun, prioritas berikutnya adalah mengungsikan hewan ternak, dalam hal ini binatang sapi milik warga. Sebab, sapi memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat Karangasem. Sapi terbesar berada di wilayah Kecamatan Rendang dan Kecamatan Kubu.
Supadi mengaku akan segera mengidentifikasi kebutuhan di pengungsian sapi. Di Banjar Lebah, Kabupaten Klungkung, sudah ada ratusan sapi milik warga pengungsi yang dititipkan. "Saya masih cek titik lainnya. Kita belum tahu ada beberapa titik. Sembari kita juga mengidentifikasi kebutuhan di penitipan sapi. Tadi beberapa ada yang butuh pakan dan kandang agar tak kehujanan. Kami akan bantu," tuturnya.
Soal adanya tengkulak yang menawar harga sapi milik warga dengan murah di tengah situasi bencana, Supandi tak bisa berbuat banyak. "Kita tidak bisa mengatur harganya. Tapi kami mengimbau agar tengkulak atau saudagar yang mau beli, ke depankan rasa kemanusiaan,” ujarnya.
Selain pendataan penitipan ternak yang belum lengkap, Supandi menyatakan ketersediaan pakan ternak juga menjadi masalah. Oleh karena itu, Pemkab Karangasem sangat berharap bantuan pemerintah pusat.
"Persoalannya adalah pakan ternak. Kalau terlambat satu hari maka banyak sapi dijual dengan harga tidak layak. Kementan (Kementerian Pertanian) bilang akan segera membantu dan berproses, mudah-mudahan semakin cepat anggaran dari pusat maka semakin cepat kita sediakan tempat penitipan yang layak," ujar Supandi.