Selangkah Lagi Meikarta Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi
VIVA.co.id – Sebuah pemukiman sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi, yakni Meikarta sedang digarap oleh Lippo Group di Cikarang, Bekasi Timur. Meski baru lima bulan ditawarkan, 130 ribu orang telah tercatat sebagai pembeli proyek pemukiman terbesar di Indonesia ini.
Kenyataan tersebut membuat media internasional turun tangan. Nasdaq, Reuters UK, Dow Jones telah menurunkan berita tentang Meikarta. Mereka menyoroti Meikarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, tak hanya untuk Jakarta dan sekitarnya tapi bahkan Indonesia.
Media-media internasional tersebut melihat bahwa Meikarta bisa meredakan tekanan yang dihadapi Jakarta akibat kepadatan penduduk dan tingginya konsentrasi penanaman modal asing maupun domestik. Semua itu sebenarnya telah diperhitungkan oleh Lippo Group, yang telah 67 tahun malang-melintang di bidang properti. Meikarta, bagi Lippo yang kini merupakan perusahaan properti terbesar di Indonesia, adalah sebuah langkah lanjutan dari rangkaian pengalamannya membangun kota mandiri.
Kecuali ukuran dan daya tampungnya yang lebih besar, Meikarta pada dasarnya tak jauh berbeda dengan kota mandiri Lippo Village karawaci, yang terletak 30 kilometer di barat Jakarta. Di sana kebutuhan penduduknya dipenuhi oleh berbagai fasilitas yang disediakan oleh Lippo.
Di kedua kota mandiri tersebut, terdapat berbagai fasilitas pendidikan dari pra sekolah sampai universitas, rumah sakit, pusat perdagangan kuliner, hotel, dan tempat rekreasi. Di Meikarta bahkan ada Industrial Research Center untuk membantu siapa saja yang berkepentingan dan berminat pada riset untuk pengembangan produk, manajemen, perluasan pasar dan lain sebagainya.
Kemiripan lainnya adalah lokasi keduanya yang berada di tepi jalan tol. Lippo Karawaci berada di tepi tol yang menghubungkan Jakarta dengan kota industri Cilegon dan jalan lintas Sumatera. Meikarta berada di tepi tol Jakarta-Bandung yang telah berkembang sebagai pusat wisata dan industri nasional. Jalan tol ini juga terhubung langsung dengan kota pelabuhan Cirebon dan jalan trans Jawa.
Mengingat lokasinya di daerah yang sedang berkembang pesat di bidang industri manufaktur, Meikarta juga desain untuk tumbuh sebagai sebuah pusat perekonomian modern yang efisien. Sebuah perekonomian berbasis industri dan perdagangan nasional maupun internasional.
Namun tak berarti hanya kaum berduit yang bisa tinggal di Meikarta. "Meikarta adalah upaya kami untuk menyediakan hunian dengan harga terjangkau yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan kualitas terbaik yang ditujukan bagi semua lapisan masyarakat," tutur James Riady dalam talkshow BTN Golden Property Awards 2017.
Ketika saatnya tiba, keberadaan Meikarta diperkirakan akan mendorong tumbuhnya 4 ribu perusahaan internasional dan 10 ribu dalam negeri. Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja yang diserap bisa mencapai 2 juta pekerja. Maka tak berlebihan bila Meikarta bisa mengurangi ketegangan sosial di Jakarta bahkan Indonesia sebagai akibat dari tingginya angka pengangguran. Bayangkan, kehadiran pendatang baru di dunia kerja bisa mencapai 3,9 juta per tahun.
Menghadapi tantangan di atas bukanlah hal baru bagi Lippo Group karena sudah terbiasa dengan proyek properti berskala raksasa di dalam maupun di luar negeri. Salah satunya adalah Midan City di Korea Selatan.
Kota mandiri ini tak hanya didesain sebagai sebuah pemukiman yang mandiri tapi bahkan juga sebagai pusat bisnis dan hiburan terpenting di kawasan Asia timur laut. Kawasan seluas 2,7 juta meter persegi ini dibangun oleh Lippo berdasarkan konsep All-in-One City. Jaraknya hanya 10 menit dari bandara internasional Incheon, yang memiliki jalur penerbangan langsung dengan kota kota besar di dunia seperti Tokyo, Beijing, Shanghai, Hongkong, dan Vladivostok.
Kini jalan untuk merealisasikan Meikarta sebagai sebuah pusat pemukiman dan pertumbuhan ekonomi bertaraf internasional l kian terbentang. Penyebabnya adalah keseriusan pemerintah membangun infrastruktur yang akan membuat kehidupan di Meikarta dan 6 kawasan industri di sekitarnya bergairah.
Pembangunan infrastruktur yang sedang dikebut oleh pemerintah adalah pelabuhan laut dalam Patimban, bandara internasional Kertajati, jal tol layang Jakarta-Cikampek, LRT Bekasi Timur-Semanggi, dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Maka tak berlebihan bisa ada yang mengatakan bahwa Indonesia tinggal selangkah lagi memiliki sebuah kota mandiri yang bermanfaat besar untuk menekan defisit pasok perumahan dan angka pengangguran, yang bisa diandalkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi menghadapi persaingan global yang kian ketat. (webtorial)