Wali Kota Batu Masih Heran Bisa Kena Tangkap Tangan KPK

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, diciduk KPK dalam operasi tangkap tangan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menegaskan tak pernah menerima uang suap sebesar Rp200 juta terkait proyek pengadaan meubelair di Pemerintah Kota Batu tahun anggaran 2017. Eddy mengaku heran bisa tertangkap dalam operasi tangkap tangan oleh KPK.

Krisdayanti Mundur sebagai Calon Wali Kota Batu, Padahal Baru Diusung PDIP

"Duitnya enggak tahu, enggak nerima saya," kata Eddy saat keluar dari Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 17 September 2017.

Eddy yang keluar menggunakan rompi tahanan itu mengakui proyek tersebut memang ada dan masuk ke APBD 2017. Namun, ia mengaku tidak tahu pengadaan proyek meubelair itu sudah jalan atau belum.

Relawan Kris Dayanti Ambil Formulir Maju Wali Kota Batu

"Apakah sudah dilaksanakan, saya juga enggak tahu. Tahunya saya ya semuanya baik-baik saja semua," ujar Eddy.

Eddy merasa masih heran operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadapnya. Karena ketika KPK hendak menangkapnya, dia mengaku sedang mandi.

Wakil Bupati Malang Daftar Jadi Calon Wali Kota Batu di DPC PDIP

"Saya ingin mempertanyakan apa yang namanya OTT itu di mana," kata Eddy.

Sebelumnya, KPK sudah menetapkan Eddy Rumpoko sebagai tersangka. Selain dia, Kepala Bagian Unit Layanan Pengaduan (ULP) Pemkot Batu Eddi Setiawan dan pengusaha Filipus Djap juga telah ditetapkan tersangka dalam kasus proyek pengadaan meubelair di Pemerintah Kota Batu tahun anggaran 2017. (one)

Krisdayanti saat daftar bakal Calon Wali Kota Batu di kantor PDIP

PDIP Bantah Krisdayanti Mundur sebagai Calon Wali Kota Batu

KD Sempat Unggah Postingan Batal Maju Pilkada, Tapi Dibantah oleh PDIP

img_title
VIVA.co.id
23 Agustus 2024