Bocah SD Pingsan Usai Telan Pil Misterius Gambar Boneka
VIVA.co.id – Seorang murid kelas dua Sekolah Dasar di Bakalan Krahan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pingsan usai menelan pil misterius pemberian orang tak dikenal.
Murid SD berinisial RK itu, dilarikan keluarganya ke ruang perawatan apotek setempat karena tak sadarkan diri seperti orang yang sedang keracunan.
Menurut Kepala Polsek Sukun, Komisaris Polisi Toyib Subur, RK diberi pil misterius itu oleh pria yang baru dikenalnya dalam perjalanan pulang dari sekolah.Â
Usai perkenalan itu, RK dibawa ke area persawahan dan disuruh menelan pil berwarna biru tersebut.Â
"Diberi pil warna biru bilangnya vitamin, pemberi namanya Farel saat berkenalan. Korban menelan dan tidak sadarkan diri. Ini baru pertama kali kasus seperti ini, kondisi korban sudah mulai membaik," kata Toyib, Sabtu, 16 September 2017.
Sementara itu, menurut Dokter Yusak Wibowo Alim, tim medis yang merawat RK, berdasarkan hasil pemeriksaan medis sementara, RK mengalami keracunan. Tapi, Yusak tak mengetahui apa jenis racun yang menyebabkan RK pingsan.
"Kalau gejalanya pupil mata mengecil, lemas, seperti tidak sadar seperti keracunan, bisa karena makanan atau obat-obatan. Dia kan pingsan di rumah tetangga, terus dibawa ke sini, kita beri cairan infus sampai racun keluar semua. Harus tes air seni juga," kata Yusak.
Setelah mendapatkan perawatan medis, RK pun sadar dan mulai bisa berbicara. Meski badannya masih terasa lemas, RK masih mampu menceritakan kronologi keracunan yang dialami.
Rk menuturkan, saat memberikan pil misterius tersebut, pria tak dikenal menyebut pil itu dengan sebutan permen.
"Bilangnya permen, ada gambar boneka warna biru enggak dibungkus permennya dua, yang satu tak makan satu dibawa orangnya. Baru kenalan waktu saya main-main di TK," kata RK.
RK mengatakan, pil biru bergambar boneka itu memiliki rasa sangat pahit. Ia merasakan pusing setelah beberapa menit menelannya. Saat berjalan pulang, Erik langsung terjatuh pingsan.Â
Ciri-ciri pemberi pil biru, mempunyai postur tubuh yang sama, berbaju hitam, menggunakan celana hitam dan diduga masih pelajar.
"Rasa permen pahit langsung saya telan tidak diemut. Setelah ngasih pergi, enggak tahu kemana. Dikasih diminum sama pakai air, dia bawa sendiri air mineral dibotol," ujar Erik.
Untuk mengungkap kasus ini, kepolisian akan melakukan pemeriksaan urine RK. Dan nantinya urine akan dibawa ke laboratorium Polda Jawa Timur.