Pidato Aksi Bela Rohingya, Prabowo Sibuk Cari Kader Gerindra

Prabowo Subianto menghadiri aksi bela Rohingya, Sabtu 16 September 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang hadir di aksi bela Rohingya di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu 16 September 2017 mengaku terkagum dengan militansi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Ya, dalam sambutannya di hadapan ribuan peserta aksi bela Rohingya, Prabowo tanpa sungkan mengakui PKS adalah partai yang menjadi panutan dalam membesarkan Gerindra.

“Gerindra massanya mana ini, jangan kalah sama PKS panas-panas begini masih kuat. Kalau partai kebangsaan cari yang adem, brengsek itu," katanya saat berorasi di atas panggung sambil menoleh mencari kader Gerindra.

Usai Ditolak di Aceh Selatan, Kondisi Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Banda Aceh

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan perbedaan partai Gerindra dengan PKS. Kata dia, kalau partainya sendiri itu nasionalis yang religius sedangkan partai yang dipimpin Sohibul Iman lebih religius tapi juga nasionalis.

"Kalau PKS banyak yang rajin salat, banyak baca (doa). Kalau Gerindra saya enggak berani jamin, kalau bilang banyak yang salatnya," kata dia sambil mencari kopiah dan meminta kepada Sohibul Iman.

Seorang Warga Myanmar Ditangkap Terkait Penyelundupan Rohingya ke Aceh

Dirinya juga menyebut, kalau Gerindra selama ini memang mengikuti konsep PKS karena Partai berlambang Bulan Sabit ini memang berdiri lebih dulu di banding partai berlogo Burung Garuda yang dipimpinnya.

"Jadi kan PKS mendirikan partai lebih dahulu, Gerindra belakangan. Kaderisasinya di gunung-gunung pakai tenda, saya contek dari PKS, bikin kaderisasi di gunung, di tenda juga," kata Prabowo.

Prabowo kembali menyindir kadernya yang tak mengikuti aksi. "Suatu saat saya ketemu kader-kader PKS, saya bilang saya contek dari PKS. Ibu-ibu PKS disiplin banget masih di sini, kader-kader saya paling sudah ke warung, nanti saya bilangin," katanya.

Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024