BPJS Kesehatan Dinilai Tidak Ramah Anak
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listriarti, menilai sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak ramah terhadap anak. Kasus meninggalnya bayi Tiara Debora Simanjorang menjadi dasar penilaiannya.
Retno menjelaskan, seorang anak mempunyai daya tahan tubuh yang lebih rentan terkena penyakit dibanding orang dewasa. Sehingga, kesehatan anak harusnya menjadi perhatian pemerintah.
"Anak ini sebenarnya paling butuh perlindungan kesehatan, karena secara alamiah pembentukan tubuh anak dalam proses perkembangan dan belum maksimal dia sering sakit. Jadi BPJS kok kelihatan bagi kami tidak menekankan masalah anak, sehingga kami anggap tidak ramah anak," ujar Retno di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 13 September 2017.
Dengan kasus ini, Retno berharap ke depannya permasalahan kesehatan anak harus paling diutamakan oleh BPJS. Selain itu, ia juga tetap meminta kesehatan masyarakat seluruhnya lebih terjamin.
"Kami berharap anak dilayani paling utama. Tapi tetap kita maunya BPJS mengakomodir semuanya," ujarnya.
Menanggapi masalah bayi Debora agar tak terulang kembali, ia pun menyarankan masyarakat berani mengemukakan segala keluhannya kepada pemerintah dan publik. "Buka saja ke publik biar masyarakat tahu rumah sakit tersebut," kata Retno.
Selain itu, ia pun mendorong pemerintah membentuk Badan Pengawas Rumah Sakit setiap kota atau kabupaten agar dapat menjadi tempat aduan masyarakat.
"Bagi saya harus disosialisasikan lagi Badan Pengawas Rumah Sakit. Itu menjadi penting dan mestinya dia ada tapi tidak hadir dan terdengar," katanya. (ase)