Jangan Ragu Berburu KPR

Ilustrasi Kota Meikarta
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Tak ada harga hunian baik rumah maupun unit apartemen yang turun. Maka jangan ragu untuk berburu kredit pemilikan rumah (KPR). Apalagi kini infrastruktur makin gencar sehingga nilai investasi di sektor properti akan terus melambung.

Indeks Harga Properti Komersial di Bali Meningkat hingga 9,86 Persen

KPR di Indonesia masih berpeluang besar untuk berkembang, seiring dengan perkembangan kawasan-kawasan pemukiman modern. Apalagi sekarang ini para developer juga sadar betul akan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk tinggal di pemukiman dalam lingkungan yang aman dan sehat. Tentu saja dengan harga terjangkau.

Betapa besarnya peluang untuk memanfaatkan KPR bisa dilihat dari rasionya dengan produk domestic bruto (PDB). Lihat saja, pada 2015 di Singapura rasio KPR terhadap PDB mencapai 45,9 persen, di Malaysia 37,8 persen, dan di Thailand 22,8 persen. Sedangkan di Indonesia hanya 2,8 persen.

Dorong Inovasi Bisnis Perumahan, BTN Gelar Kompetisi Housingpreneur

KPR tentu saja bisa dimanfaatkan mengikuti tren yang sedang menguat, yaitu tinggal di unit apartemen modern dari yang termurah hingga termahal. Adalah kenyataan bahwa unit-unit apartemen dengan harga terjangkau pun kini banyak bermunculan di lingkungan yang nyaman dan aman, plus fasilitas modern seperti jaringan internet super cepat, sekolah berkualitas baik, sport center dan sebagainya.

Maka sesungguhnya tak ada alasan untuk tidak memanfaatkan KPR yang  banyak ditawarkan oleh bank-bank pemerintah maupun swasta.

Penjualan Properti Merosot, 4 Faktor Ini Jadi Biang Keroknya

Apalagi kini otoritas keuangan nasional juga mendorong peningkatan bantuan finansial kepada masyarakat agar menghentikan kebiasaan tinggal di rumah kontrakan. Dorongan ini terkait dengan keinginan masyarakat untuk memiliki tempat tinggal, yang juga bernilai sebagai investasi masa depan.

Tinggal di rumah kontrakan yang selama ini menjadi kebiasaan banyak warga kota seperti Jakarta, sesungguhnya merugikan. Bagaimana tidak, biaya kontrakan makin lama makin mahal sementara harga lahan selalu naik. Maka, suatu saat ketika ingin memiliki hunian sendiri, mereka yang terbiasa tinggal di rumah kontrakan tak punya dana mencukupi.

Oleh karena itu, jangan abaikan peluang untuk memperoleh KPR yang bunganya cenderung turun. Tak perlu khawatir mengikuti tren tinggal di unit apartemen karena inilah tuntutan masyarakat modern sebagaimana telah terbukti di semua belahan dunia.

Ditopang oleh pembangunan infrastruktur yang masif, percepatan pertumbuhan nilai ekonomi unit apartemen berdaya tahan tinggi menghadapi guncangan ekonomi. Tak masalah bila berlokasi di luar Jakarta yang sedang menghadapi kelangkaan lahan. Di masa mendatang, berkat infrastruktur memadai, Jakarta akan terintegrasi dengan para tetangganya. 

Dengan demikian pikiran untuk memborong unit apartemen di luar negeri sesungguhnya makin tidak penting meski untuk investasi masa depan. Bukankah kawasan-kawasan di sekitar Jakarta juga sedang berkembang pesat sebagai kawasan pemukiman modern dan pusat perekonomian sekaligus.

Singapura dan Australia yang selama ini menjadi tempat favorit para investor dari Indonesia dalam berbelanja unit apartemen dan rumah, seperti dikatakan oleh Rumah.com Property Affordability Sentiment Index, bahwa bakal terkejar oleh kemajuan Jakarta dan para tetangganya.

Survei oleh Cushman & Wakefield menunjukan, pada semester pertama tahun lalu, orang Indonesia memborong 189 properti utamanya unit apartemen dari berbagai kategori di Singapura. Angka ini naik 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Cerahnya masa depan investasi propeti di Jakarta tampak dari survei yang dirilis Forbes. Tahun lalu kawasan ini telah masuk Top 10 kota di Asia untuk investasi di sektor properti. Dengan pembangunan infrastruktur yang masif dan lebih cepat, serta berbagai kemudahan administrasi oleh pemerintah, maka peringkat ini memiliki peluang besar untuk naik secara signifikan.

Saat ini saja, nilai jual unit apartemen cenderung menguat dengan cepat. Banyak juga pemilik unit apartemen yang dibeli lewat KPK memperoleh keuntungan dengan miliknya. Di tengah kelangkaan lahan di Jakarta, hal semacam ini akan terus berlangsung dalam waktu lama karena lahan masih luas dan pembangunan makin lancar. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya