Baru 10 Persen Sampah Plastik di Dunia yang Dikelola
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan masih sedikit negara yang memanfaatkan pengelolaan sampah plastik yang dijadikan sebagai energi. Menurut dia, baru 10 persen sampah di dunia yang dikelola menjadi energi.
"Plastik di seluruh dunia atau waste baru 10 persen yang kelola. Bayangkan, negara-negara maju saja begitu apalagi kita," kata Luhut dalam acara “National Conference on Waste to Energy” di Hotel mandarin Oriental Jakarta Pusat, Senin, 11 September 2017.
Untuk itu, pemerintah Indonesia sedang melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di Tanah Air.
"Kita harus bisa menyelesaikan 70 masalah sampah plastik ini. Kita harus mobilisasi kekuatan bersama negara-negara maju dalam penangan plastik," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dari Kemenko Maritim, Arif Havas Oegroseno, mengungkapkan negara yang sudah memanfaatkan limpah sampah untuk energi yaitu Denmark, Filandia, Swedia, dan Norwegia.
"Bahkan negara Swedia kurang sampahnya. Dia mengimpor sampah," kata Havas.
Menurut Havas, sampah yang dikelola menjadi energi itu bukan sampah botol yang mempunyai nilai ekonomis, melainkan sampah kecil yang tak terpakai, seperti bungkus bumbu mie instan. (ren)