Teten: Pak Wiranto yang Harusnya Jelaskan Kasus Munir
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.coa.id - Hingga 13 tahun, desakan untuk mengungkap aktor intelektual di balik kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib, masih terus dilakukan.
Bahkan pada Kamis, 8 September 2017, kemarin, sejumlah aktivis HAM termasuk istri almarhum Munir, Suciwati, melakukan aksi di depan Istana Merdeka. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo menuntaskan kasus tersebut.
Atas berbagai desakan itu, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, mengatakan sebenarnya dalam rapat kabinet dan berbagai kesempatan, kasus HAM diminta oleh Presiden Jokowi untuk diselesaikan.
"Sebenarnya sudah waktu itu dalam beberapa kesempatan termasuk dalam rapat kabinet, Presiden kan sudah meminta Pak Wiranto, Jaksa Agung untuk menyelesaikan beberapa kasus HAM," kata Teten, ditemui di kantornya, Bina Graha, Kompleks Istana Jakarta, Jumat, 9 September 2017.
Teten menyebutkan, ada enam kasus HAM yang dibawa oleh Komnasham ketika itu. Hanya Teten tidak menyebutkan, apakah enam kasus itu termasuk kasus Munir atau bukan. Ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut, dan meminta agar persoalan ini bisa ditanyakan ke Menko Polhukam Wiranto.
"Sebenarnya harusnya yang memberi keterangan Pak Wiranto," kata Teten.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, tampaknya sudah enggan menanggapi permintaan aktivis HAM dan keluarga korban agar pemerintah menuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Thalib.
Pada 7 September lalu, Indonesia memperingati wafatnya Munir. Sampai saat ini, 13 tahun sudah pembunuhan terhadap Munir tak dapat terungkap. Ketika disinggung terkait kasus Munir, Wiranto menaikkan nada bicaranya dan tak mau menanggapinya.
"Ya kamu bicara sendiri aja, jangan tanya saya," kata Wiranto di Aula Gedung Bung Hatta, Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur Jumat 8 September 2017.
Wiranto memilih untuk mengalihkan pembicaraan ke masalah yang lain. Ia juga mengatakan, semestinya wartawan menanyakan yang lebih terkait dengan bangsa Indonesia seperti pembangunan dan lain-lain.
"Ah kamu tuh mbok yo bicara yang pembangunan kita bagaimana, teritorial kita yang dijarahin bagaimana. Ah kamu itu," ujarnya.
Seperti diketahui, pada 13 tahun lalu Munir Said Thalib tewas di atas pesawat yang sedang menuju ke Belanda. Sampai saat ini, teka-teki tewasnya Munir masih belum diketahui secaa gamblang.
Sejumlah anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan pun menggelar aksi damai dengan menggunakan topeng Munir, saat melakukan aksi Kamisan ke-505 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 8 September 2017. Penuntasan kasus Munir dinilai harus diselesaikan. Karena menjadi janji Jokowi saat berkampanye.
Suciwati, istri almarhum Munir, juga mengatakan penuntasan kasus Munir juga sesuai dengan Nawacita Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.