Aceh Tawarkan Bagi Pengalaman Resolusi Konflik ke Myanmar

Pengungsi Rohingya usai melewati perbatasan menggunakan perahu menyusuri Naf River di Teknaf, Bangladesh, 7 September 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

VIVA.co.id – Konflik kemanusiaan yang dialami oleh etnis Rohingya yang dilakukan oleh militer Myanmar turut direspons oleh pemerintah Aceh. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf merasa prihatin terkait konflik yang sudah menelan banyak korban jiwa itu.

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Kata Irwandi, Pemerintah Aceh sudah memohon Kepada Pemerintah Myanmar untuk menahan diri dengan tidak menggunakan cara-cara kekerasan dan segera menghentikan aksi militer di wilayah Rakhine dan memulai proses stabilisasi politik dan peace-building antara warga Rakhine dan Muslim Rohingya.

Aceh sebagai provinsi yang pernah mengalami konflik bersenjata selama 30 tahun dan berada di bawah status Daerah Operasi Militer alias DOM selama kurang lebih 15 tahun, sangat menyesalkan tindakan pemerintah Myanmar.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Dia mengaku turut merasakan kepedihan yang dialami oleh etnis Rohingya. Untuk itu ia meminta pemerintah Myanmar bersedia belajar resolusi konflik dari Aceh agar bisa mencari solusi untuk mengakhiri konflik tersebut.

“Aceh bersedia untuk berbagi pengalaman dengan pemerintah Myanmar dan membantu mewujudkan perdamaian di wilayah Rakhine,” kata Irwandi kepada wartawan di Banda Aceh, NAD, Kamis, 7 September 2017.

Usai Ditolak di Aceh Selatan, Kondisi Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Banda Aceh

Ia berpendapat, segala upaya untuk mencegah konflik harus dilakukan dan menjaga kestabilan politik di regional ASEAN. “Mengingat beberapa negara ASEAN dan komunitas masyarakat muslim sudah bereaksi keras terkait kekerasan bersenjata di wilayah Rakhine,” ujarnya.

Menurut Irwandi, pemerintah Myanmar juga perlu menggandeng PBB, ASEAN, dan organisasi internasional lainnya dalam memulai proses peace-building dan membuka diri sebagai wujud komitmen perdamaian  
 
Siap tampung pengungsi

Ditempat terpisah, Aliansi Masyarakat Aceh menggelar aksi teatrikal di pantai Gampong Jawa, Banda Aceh, Kamis sore, 7 September 2017. Aksi teatrikal ini sebagai bentuk solidaritas terhadap etnis rohingya. 

Aksi teatrikal itu sengaja dilakukan di pinggir pantai. Menurut kordinator aksi, Tuanku Muhammad, aksi ini sebagai pertanda apabila etnis Rohingya memilih Aceh sebagai tempat persinggahan atau pelarian, pihaknya siap menyambut dengan tangan terbuka.

Ia mengingatkan soal masyarakat Aceh sejak tahun 2015 silam mau menampung masyarakat Rohingya yang tiba di Aceh. “Jika negara lain tidak mau menyambut mereka, kami masyarakat Aceh siap menerimanya kembali,” kata dia.
 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya