Simpati Rohingya, Pelajar Muhammdiyah Izin Bolos
- VIVA.co.id/AJi YK
VIVA.co.id – Sejumlah pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan dan Menengah Atas Muhammadiyah Sumatera Selatan memilih meninggalkan pelajaran di sekolah untuk ikut aksi simpati terhadap konflik etnis Rohingya Myanmar, Kamis, 7 September 2017.
"Dari sekolah diizinkan, jadi kami langsung berkumpul dengan sekolah Muhammadiyah lainnya untuk demo," ujar Diki (15), pelajar SMK Muhammdiyah I Palembang di halaman DPRD Sumatera Selatan.
Diki mengaku aksi simpati itu sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap kejadian yang menimpa para etnis minoritas muslim Rohingya di Myanmar yang mendapat perlakuan tidak manusiawi oleh pemerintahnya.
"Kenapa harus dibantai, pemerintah Myanmar pun hanya diam sampai sekarang," ujarnya.
Sementara itu, Hasan Pratama Putra, koordinator aksi menjelaskan keluarga besar Muhammadiyah Sumatera Selatan bersikap untuk mendesak pemerintah agar membantu etnis Rohingya Myanmar.
"Kami mendukung bantuan yang diberikan pemerintah. Karena Genosida telah melanggar HAM dan dihentikan," ujar Hasan.
Dari pantauan, aksi simpati ini juga disempatkan untuk melakukan penggalangan dana bagi para korban konflik Myanmar. Hasan mengaku, uang itu akan dikirimkan ke Rakhine.
"Dari sekolah juga sudah dilakukan penggalangan dana, nanti di jalan kami turun lagi." (ase)