Masuk ke Kedubes Myanmar, Demonstran Minta Tutup Kantor

Massa menggelar aksi solidaritas untuk Rohingya di kantor Kedutaan Besar Myanmar Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Empat perwakilan demonstran dari GNPF MUI dan Front Pembela Islam (FPI) akhirnya diperkenankan memasuki Kedutaan Besar Myanmar dan berbincang dengan Wakil Dubes Myanmar untuk Indonesia, Kyaw Soe Thien.

Setelah Israel-Hamas, ICC Buru Pimpinan Militer Myanmar yang Lakukan Kejahatan Pada Muslim Rohingya

Dalam tatap muka itu, perwakilan demonstran aksi simpati etnis Rohingya itu mendesak agar Myanmar menutup sementara kantor Kedutaan Besar mereka. Termasuk juga meminta agar bendera Myanmar diturunkan.

"Saya katakan Anda harus keluar dari sini, kita tidak mau besahabat dengan negara yang dikelola oleh pemerintah berhati serigala," kata seorang perwakilan demonstran, Kapitra Ampera, Rabu, 6 September 2017.

Usai Ditolak di Aceh Selatan, Kondisi Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Banda Aceh

Kapitra mengklaim, jika perwakilan Kedubes Myanmar telah merespons apa yang menjadi keluhan mereka. Hanya saja saat ini, perwakilan Dubes Myanmar belum bisa pulang ke negaranya.

Sebab masih menunggu kepulangan Menteri Luar Negeri Indonesia dari Myanmar. Namun demikian, Kapitra mengaku, mereka tetap mengingatkan agar konflik etnis Rohingya segera dihentikan.

Seorang Warga Myanmar Ditangkap Terkait Penyelundupan Rohingya ke Aceh

Termasuk keharusan untuk membuka akses bantuan kepada warga Rohingya. "Kita juga sampaikan itu semua, dan mereka juga paham itu.” (mus)

Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda

Ingin Tangkap Pemimpin Militer Myanmar, ICC: Rohingya Tidak Pernah Dilupakan

Jaksa agung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tengah mengajukan surat perintah penangkapan bagi pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap Muslim Rohingya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024