Suasana Haru Pulangnya Dua WNI Setelah Ditahan Mesir
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id – Dua mahasiswa asal Indonesia yang sempat ditahan aparat di Mesir selama satu bulan akhirnya telah kembali ke Tanah Air. Muhammad Hadi dan Nurul Islam Elfis sempat ditahan pihak Kepolisian Mesir karena dianggap memasuki wilayah terlarang.
Dua mahasiswa Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini tiba di bandara International Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu 3 September 2017 sekitar pukul 14.00 WIB.
Kedatangannya langsung disambut tangis haru keluarga. Turut serta datang menyambut Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayito. Kondisi keduanya tampak sehat.
"Alhamdulillah, kita bisa kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan kedua orang tua dan keluarga besar,"kata Muhammad Hadi, Minggu 3 September 2017.
Walau masih berharap bisa kembali lagi ke Mesir dan melanjutkan studi kata Muhammad Hadi, namun saat ini dirinya hanya ingin kembali ke kampung halaman di Limapuluh Kota dan berkumpul bersama dengan keluarga dulu.
Pasalnya, selama ditahan pihak keamanan Aga, ia dan Nurul sama sekali tidak bisa berkomunikasi, walau hanya sekedar memberi kabar.
"Sekarang saya hanya ingin berkumpul dengan keluarga dulu. Baru kemudian mencari jalan agar dapat kembali ke Mesir dan melanjutkan Kuliah di sana," kata Hadi.
Peran KBRI Kairo
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak KBRI di Kairo sebagai wakil Pemerintah Indonesia atas bantuan yang sudah diberikan sehingga ia dan Nurul dapat dibebaskan dan bisa kembali ke Tanah Air. Semua proses pemulangan, kata Hadi, juga ditanggung oleh KBRI Kairo.
Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzi, memastikan keduanya dipulangkan pada 1 September 2017. Kepastian pulangnya dua mahasiswa ini setelah menerima informasi dari Kantor Pusat Imigrasi Mesir bahwa Pemerintah mereka telah menyetujui
Mendapat informasi tersebut, KBRI segera pesan tiket pesawat untuk kepulangan kedua mahasiswa tersebut dan mendapatkan jadwal penerbangan tercepat pada tanggal 1 September 2017 dengan rute Kairo–Abu Dhabi, Abu Dhabi–Singapura, Singapura-Jakarta, dan Jakarta-Padang. (ren)