Bagikan Daging Kurban, Pengurus Masjid Istiqlal Jemput Bola
- VIVA.co.id/Pius Yosep Mali
VIVA.co.id – Pengurus Masjid Istiqlal, Jakarta memiliki cara berbeda untuk membagikan hewan kurban kepada masyarakat pada hari raya Idul Adha tahun ini. Untuk mengantisipasi antrean, kini pengurus melakukan 'jemput bola' mendatangi kediaman masyarakat yang berada di area sekitar Istiqlal. Pengurus masjid tak lagi membagikan kupon kepada masyarakat yang hendak menerima hewan kurban.Â
"Kalau beberapa tahun lalu masyarakat di sini mengantre mendapat kupon, sekarang dibalik. Kami panitia masjid Istiqlal yang akan mendatangi langsung ke masyarakat," kata Kepala Bidang Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, saat dikonfirmasi wartawan usai Salat Id, Jumat 1 September 2017.Â
Abu mengatakan, pemilihan penerima daging kurban ini telah ditinjau terlebih dahulu agar masyarakat yang tergolong tidak mampu diprioritaskan.
Pengurus masjid itu berkoordinasi dengan pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) hingga Rumah Yatim Piatu yang berada di sekitar Istiqlal, agar hewan kurban yang diberikan tepat sasaran.Â
"Tentunya masyarakat yang diprioritaskan adalah warga yang tetangga langsung dengan Masjid Istiqlal dan rumahnya paling dekat dengan Istiqlal," kata dia.Â
Abu menjelaskan penyembelihan hewan kurban sengaja dilakukan lebih cepat yakni seusai Salat Asar. Masyarakat tak lagi menunggu lama untuk mendapatkan hewan kurban sampai keesokan harinya agar menjaga kualitas daging yang diberikan.Â
"Dengan harapan pukul delapan dan sembilan (malam)  bisa didistribusikan ke masyarakat. Artinya daging kurban bisa lebih fresh dibanding kami menyembelih selepas Salat Isya itu bisa jam 1 (pagi) baru didistribusikan. Masyarakat yang menunggu dari sore sudah lelah ketiduran," kata dia.
Pada Salat Idul Adha tahun ini, Masjid Istiqlal seperti biasa selalu dihadiri oleh pejabat negara mulai dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, jajaran menteri hingga undangan negara-negara sahabat.Â
Salat dipimpin oleh Imam Hasanuddin Sinaga dan khatib khutbah disampaikan oleh Kamaruddin Amin yang merupakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.Â