UMY Protes Gara-gara Tak Masuk 100 Kampus Terbaik
- umy.ac.id
VIVA.co.id - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memprotes hasil pemeringkatan perguruan tinggi se-Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Soalnya kampus itu tak masuk dalam 100 terbaik.
"Tidak adanya nama UMY dalam daftar seratus besar perguruan tinggi tersebut, menjadi pertanyaan bagi kami, apakah ada penilaian tertentu yang dijadikan acuan Kemenristek Dikti dalam pemeringkatan tersebut. Padahal UMY juga termasuk perguruan tinggi klaster dua," kata Achmad Nurmandi, Wakil Rektor UMY di Yogyakarta pada Senin, 28 Agustus 2017.
Dalam rilis yang diterbitkan Kemenristekdikti pada 21 Agustus 2017, diumumkan 100 Besar Perguruan Tinggi non-Politeknik dan 25 Besar Perguruan Tinggi Politeknik di Indonesia. Pada 100 perguruan tinggi yang terdaftar itu, 14 di antaranya adalah klaster 1 perguruan tinggi dan 78 perguruan tinggi klaster 2. UMY juga perguruan tinggi klaster 2.
Tetapi dalam daftar 100 besar perguruan tinggi itu, nama UMY tidak tercantum di dalamnya. Civitas academica UMY pun bertanya-tanya mengapa kampus itu sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia tidak terdaftar dalam pemeringkatan.
“Hasil pemeringkatan perguruan tinggi saat ini seringkali dijadikan referensi masyarakat. Umumnya, pemeringkatan tersebut dilakukan untuk melihat kualitas sebuah perguruan tinggi. Begitu pula dengan pemeringkatan yang dilakukan oleh Kemenristekdikti," kata Nurmandi.
Jika merujuk pada laman Pemeringkatan.ristekdikti.go.id, seperti yang disarankan Kemenristekdikti untuk mengetahui informasi lebih detil tentang hasil 100 besar perguruan tinggi, UMY sesungguhnya juga termasuk dalam daftar 100 besar itu.
“Dari website pemeringkatan Kemenristekdikti tersebut, UMY berada di Peringkat Umum di nomor 71. Dengan rincian untuk kategori sumber daya manusia UMY di peringkat 653, kategori kemahasiswaan di peringkat 50, kategori akreditasi UMY berada di peringkat 17, dan kategori penelitian dan publikasi di peringkat 48,” katanya.
Nurmandi mengkhawatirkan kemungkinan kesalahan Kemenristekdikti dalam penyusunan pemeringkatan itu, sehingga berdampak negatif pandangan publik terhadap UMY. Karena itu, UMY mengharapkan klarifikasi Kemenristekdikti. (mus)