WN Malaysia yang Ditembak Mati Tawarkan Suap Rp10 M ke BNN
- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA.co.id – Sebelum ditembak mati, ternyata dua warga negara Malaysia penyelundup 17 kilogram sabu sempat berusaha menyuap petugas Badan Narkotika Nasional.
Menurut Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso, tak tanggung-tanggung, kedua warga Malaysia itu menawarkan uang sebesar Rp10 miliar kepada petugas agar membebaskan mereka usai ditangkap di wilayah Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Dia berusaha menyuap kita dengan nilai Rp10 miliar," kata Budi Waseso di kantor pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu, 23 Agustus 2017.
Namun, petugas BNN yang menangkap keduanya menolak tawaran uang suap itu. "Tapi iming-iming tersebut tidak digubris oleh anggota. Mana kala anggota tidak menyadari pentingnya menyelamatkan bahaya narkoba, maka dia dengan mudah menerima itu," kata Budi.
Budi mengatakan, kedua warga Malaysia itu berinisial LUH alias Ape dan CKH alias Ahoe. Keduanya menyelundupkan sabu-sabu dari Kuching ke Kalimantan melalui Pos Lintas Batas Jagoi Babang, Bengkayang.
LUH dan CHK akhirnya ditembak petugas BNN, karena berusaha melarikan diri saat dibawa petugas BNN. "Dalam perjalanan ke rumah sakit, dua orang tersebut meninggal dunia," katanya.
Budi menuturkan, LUH dan CKH menyelundupkan dengan cara menyembunyikan paket sabu dalam barang kebutuhan pokok yang dibeli dari Malaysia.