JK Sebut Johannes Marliem Berkomplot untuk Merampok Bangsa

Johannes Marliem, saksi kunci kasus korupsi e-KTP yang diduga tewas di Los Angeles Amerika Serikat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/johannesmarliem78

VIVA.co.id – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebut almarhum saksi kasus mega korupsi e-KTP, Johannes Marliem, sebagai contoh 'diaspora' atau kalangan warga negara Indonesia (WNI) yang pindah untuk hidup di luar negeri, yang justru tidak memberi kontribusi positif untuk bangsa Indonesia.

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk Dalam Sejarah di Indonesia

Johannes, kontraktor proyek e-KTP yang menyediakan teknologi pengenalan sidik jari, meninggal dunia di kediamannya di Los Angeles, Amerika Serikat, awal Agustus lalu.

Nama Johannes sendiri mencuat karena disebut oleh jaksa persidangan kasus e-KTP dalam surat dakwaan terhadap dua tersangka, Irman dan Sugiharto. Johannes, yang banyak berhubungan dengan 'Tim Fatmawati' dalam kasus ini, disebut pernah memberikan uang sebesar US$ 200 ribu serta US$20 ribu kepada Sugiharto.

Yasonna Dorong Forum Pengembalian Aset Korupsi Century dan e-KTP di Forum AALCO

Ada pun uang itu merupakan sebagian dari keuntungan yang diperoleh Johannes dari keikutsertaan di proyek e-KTP.

JK menyampaikan tindakan seperti itu tak ubahnya bentuk persekongkolan yang memiliki tujuan untuk menyelewengkan keuangan negara atau anggaran proyek e-KTP.

JK Sebut RI Bayar Cicilan Utang Sampai Rp 1.000 Triliun per Tahun, Ini Respons Sri Mulyani

"Barusan kita mendengar berita duka kematian Johannes Marliem. Ternyata dia mempunyai kelompok mau merampok bangsa ini. Merampok keuangan negara ini," ujar JK, berbicara dalam Indonesian Diaspora Global Summit di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 21 Agustus 2017.

JK meminta para diaspora Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Diaspora Network, yang merupakan peserta acara, tak melakukan hal serupa yang telah dilakukan Johannes.

JK ingin para diaspora, yang tak jarang memiliki keunggulan, baik dari segi ilmu maupun keterampilan, memberi kontribusi terhadap kemajuan bangsa lewat aktivitasnya di luar negeri. Para diaspora juga diharapkan turut membangun bangsa saat mereka kembali lagi ke Indonesia.

"Jangan diikuti seperti itu. Berkomplot untuk merampok kekayaan negara dengan ilmunya. Ah, bahaya itu. Kita ingin dengan ilmu, Anda membangun bangsa ini sebaik-baiknya," ujar JK.

Ketua Umum DMI sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Markaz Al Islami HM Jusuf Kalla (JK) saat memberikan arahan kepafa pengurus baru yayasan di Masjid Al Markaz Al Islami di Jalan Masjid Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (10/3/2024)

JK Ingatkan Umat Introspeksi Diri Sambut Ramadhan

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kepada umat Muslim untuk mengintrospeksi diri menyambut Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2024