Diciduk Lagi, Aman Abdurrahman Diduga Terlibat Bom Thamrin
- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Aman Abdurrahman alias Oman Rohman, terpidana teroris kelas wahid asal Indonesia yang telah divonis sembilan tahun sejak tahun 2010 mendapat remisi bebas pada hari kemerdekaan Indonesia tahun 2017.
Namun demikian, remisi itu tak sempat dinikmati oleh pria yang sudah keluar masuk penjara akibat mendalangi sejumlah kasus terorisme di Indonesia tersebut.
Sebab pada Minggu, 13 Agustus 2017 atau empat hari sebelum pengumuman remisi, Aman Abdurrahman kembali diciduk polisi.
"Kita ambil di Nusakambangan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Jumat, 18 Agustus 2017.
Ya, Aman Abdurrahman kembali dibawa oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Lelaki yang disebut mendanai pelatihan bersenjata di Jantho Aceh Besar pada tahun 2010 dan menjerat puluhan orang ini pun tak sempat mencicipi udara bebas.
Baca Juga:
Dalih kepolisian, penangkapan kembali Aman Abdurrahman itu lantaran ia dianggap terlibat dalam aksi teror bom Thamrin di Jakarta pada tahun 2016.
Sebabnya, dari pemeriksaan terhadap kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang melakukan aksi teror Bom Thamrin, nama Aman Abdurrahman dan seorang warga negara Indonesia di Suriah Bahrun Naim, sempat muncul.
"Dia diduga terkait dalam kasus bom Thamrin," ujar Setyo.
Atas itu, kini Aman Abdurrahman pun harus menjalani pemeriksaan intensif oleh Densus 88 Antiteror di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
"Kan diberi waktu 7 hari kali 24 jam. Setelah itu kita tetapkan (tersangka atau tidak), baru diproses lebih lanjut," ujar Setyo.
Aman Abdurrahman, diketahui merupakan tokoh sentral pergerakan kelompok teroris di Indonesia. Namanya beberapa kali muncul dari pengakuan sejumlah pelaku teror sepanjang tahun 2013 hingga 2016.
Meski Aman sejatinya berada di lapas yang jauh terpencil, namun doktrin yang dibangunnya sejak lampau masih menjadi panutan para pelaku teror di Indonesia.
Aman memang piawai dalam mempropagandakan pengaruh teror. Ia jugalah yang membidani lahirnya kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang belakangan muncul dalam beberapa aksi teror seperti bom Kampung Melayu, bom di gereja Oikumene Samarinda, bom Panci di Bandung dan lain sebagainya.
Atas itu, kebebasan Aman Abdurrahman dianggap memang mengkhawatirkan terutama dalam pergerakan aksi teror di Indonesia.