Sambut HUT RI ke-72, Tentara Kumandangkan Salawat Nabi
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id – Tentara tidak hanya jago di bidang kemiliteran. Banyak juga anggota Tentara Nasional Indonesia yang mahir memainkan hadrah diiringi syair Salawat Nabi ala Habib Syech Assegaf yang terkenal itu.
Jika tanpa seragam, siapa pun yang menyimak mungkin menyangka mereka adalah santri. Di Lapangan Markas Komando Daerah Militer V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, kemahiran tentara bersalawat itu bisa dinikmati pada Kamis sore, 17 Agustus 2017.
Di momen ini, seluruh anggota Kodam bersama warga Surabaya duduk sejajar di lapangan mengikuti acara 17-17-17 dalam rangka HUT RI ke-72. Sebelum seremonial dimulai, sekelompok tentara dari Yonif 516 naik panggung.
Di tangan mereka, rebana terpegang. Empat anggota berada di barisan paling depan memegang alat pengeras suara. Ikat kepala merah-putih terlingkar di kepala mereka.Â
Di halaman depan panggung, ribuan anggota TNI dan Polri berseragam lengkap duduk bersila, berbaur dengan warga Surabaya yang hadir dengan baju serbaputih. Mereka yang muslim semuanya memakai peci hitam. Ikat kepala merah-putih terlingkar di peci yang mereka pakai.
Syair salawat sebagai intro kemudian keluar dari bibir Kopral Dua Eko Yudo. Suara tepukan rebana pun terdengar rancak sahut-sahutan. Suara Kopda Eko dan rekan pengiringnya begitu enak didengar.
Syair Arab pujian kepada Rasulullah sangat fasih dilagukannya. Tak kalah dengan para santri yang biasa bersalawat dan memainkan hadrah. Beberapa lagu salawat dimainkan oleh kelompok musik pimpinan Kapten Infantri Hadi itu.
Kebanyakan lagu yang dimainkan ialah lagu salawat yang dipopulerkan Habib Syech Assegaf. "Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illa Allah....Allah...Allah... Allah...Ya, Allah..."
Gelaran 17-17-17 digelar serentak oleh TNI di seluruh markas komando se Indonesia. Kegiatan ini bertajuk 'Doa Bersama untuk Indonesia Lebih Berkasih Sayang'. Khataman Alquran, doa bersama, salat maghrib berjemaah, dan upacara penurunan bendera merah putih dilaksanakan di acara ini.
Hadir pada kegiatan ini Panglima Kodam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko; Wakil Kepala Polda Jatim, Brigadir Jenderal Awan Samodra; Ketua Majelis Ulama Indonesia Jatim, Abdusshomad Buchori; dan lainnya. Hadir pula pemuka agama selain Islam.
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, membacakan amanat Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, pada kesempatan ini. Dia menyebut bahwa dukungan sosial berperan penting pada kemerdekaan Indonesia. Atas dukungan itulah semangat melawan penjajahan tumbuh.