Belajar dari Julhakim yang Merangkak untuk Hidup

Julhakim, pemuda asal Sanggau Kalimantan Barat yang mengalami kelumpuhan sedari kecil sedang menjajakan barang dagangannya, Selasa (14/8/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aceng Mukaram

VIVA.co.id – "Jeruk..jeruk..jeruk, salak-salak," ujar Julhakim menjajakan dagangannya. Sambil merangkak, buah dagangan itu dikalungkannya di leher.

Viral! Agus Buntung Asyik Menari Sambil Nyawer, Warganet: Ku Kira Cupu

Pria kelahiran 1994 asal Dusun Padas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ini memang merangkak berjualan. Kedua kakinya mengalami kelumpuhan sejak kecil. Karena itu, kedua telapak tangannya menjadi pengganti kaki.

"Saya tidak mau nyuri. Saya harus kerja. Apa pun saya kerjakan. Ya, salah satunya saya jualan buah jeruk dan salak," kata Julhakim. 

Begini Ucapan Manipulatif Agus Buntung saat Lecehkan Perempuan di Hotel Martaram

Sedari kecil, pemuda berkulit legam ini mengaku tak pernah mengenal siapa orang tuanya. Dia hanya dipelihara sebagai anak angkat oleh seorang pria bernama Mustafat. Namun, ayah angkatnya itu telah wafat setahun lalu.

Karena itu, guna bertahan hidup, Julhakim akhirnya berjualan. Ia pun terpaksa harus tidur di masjid setiap harinya. "Daripada ngemis, lebih baik saya jualan. Ini halal. Bukan mencuri," ujarnya.

Meningkatkan Pemberdayaan Wirausaha Difabel dengan Teknologi di Hari Disabilitas Internasional

Julhakim mengaku, setiap hari berdagang, ia bisa mengantongi uang hingga Rp60 ribu. Itu pun harus ia tempuh belasan kilometer dengan cara merangkak. "Saya merangkak keliling pasar Sanggau, terminal, ke rumah sakit,” katanya.
   
Biasanya, aktivitas itu mulai dilakoninya sejak usai kumandang azan Subuh dan baru berakhir pada larut malam. "Kaki saya terkelupas pas lutut kena aspal," tuturnya.

Karena itu, Julhakim berkeinginan membeli sebuah motor. Nantinya, motor itu yang akan digunakannya untuk berjualan keliling.

"Pengen beli motor Tossa. Untuk jualan. Uang ditabung. Ada Rp300 ribu terkumpul," katanya. "Capek, tapi, ya mau gimana lagi. Namanya juga usaha. Saya tak mau nyusahkan orang lain." 

penetapan upah minimum (ilustrasi)

UMP 2025 di Kalbar Ditetapkan Naik 6,5 Persen Jadi Rp 2,88 Juta

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) resmi menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2025 sebesar 6,5 persen dari UMP Tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
9 Desember 2024