Penganiaya dan Perampas Senjata Brimob Terekam CCTV
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id – Tim gabungan investigasi kasus penganiayaan dan perampasan senjata terhadap anggota Brimob Polda Bali bernama Bagus Sudah Suwarna terus diselidiki.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, tim yang melakukan investigasi sudah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi. Salah satunya rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di lokasi.
"Di Bali sementara kami sedang cari karena saksi-saksi dan CCTV sedang kami buka," kata Setyo di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Agustus 2017.
Setyo mengatakan, tim investigasi sudah mengetahui perawakan dan ciri-ciri fisik terduga pelaku. Ia menyebut ada tiga orang terduga pelaku yang terlihat dalam rekaman CCTV itu, satu orang jalan kaki dan dua orang lainnya berboncengan menggunakan sepeda motor.
"Dari hasil CCTV, terpantau ada tiga orang, yang dua orang naik sepeda motor dan satu orang sendiri. Jadi satu sendiri, satunya lagi berboncengan (dua orang boncengan). Itu terpantau," ujarnya.
Sebelumnya, seorang anggota Brimob Polda Bali bernama Bagus Sudah Suwarna ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kawasan parkir Hotel Ayana Jimbaran, Selasa, 8 Agustus 2017. Selain itu, Bagus kehilangan senjata laras panjang jenis AK 101 beserta 1 magazin berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet.
Belum diketahui penyebab kejadian, namun Bagus ditemukan dalam kondisi tak berdaya dan mengalami muntah darah oleh seorang petugas keamanan.
Menurut keterangan seorang saksi yang juga rekan korban, I Nyoman Wenten, sebelumnya ia bersama korban sedang melaksanakan tugas jaga pukul 11.00 waktu setempat.
Selanjutnya, korban bersama rekannya yang lain bernama Alam, pergi mencari makan siang di sebuah lokasi bernama Rimba Resort yang berjarak 500 meter dari lokasi tugasnya.