TNI AU Minta Maaf atas Peluru yang Tewaskan Petani di Malang
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id – Komandan Batalyon 464 Paskhas Mayor Pasukan Misbahul Munir mengaku bertanggung jawab atas insiden yang menimpa Adi Romo alias Buwawi (50 tahun) warga Dusun Pakel, Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Buwawi meninggal dunia di lahan pertanian Bukit Gondomayit, Selasa, 8 Agustus 2017. Dugaan sementara, Buwawi meninggal dunia akibat terkena peluru nyasar yang mengenai wajah korban.
Saat itu, pasukan TNI AU sedang melakukan latihan tembak di lapangan tembak Gondomayit, Singosari. Munir mengatakan, saat latihan menembak seluruh prosedur operasional sudah dilakukan dengan benar.
"Secara prosedur sudah dilakukan dengan benar. Saya bertanggung jawab dengan musibah yang terjadi," kata Munir di RS Saiful Anwar. "Saya ucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya ke keluarga korban."
Munir menyebut satu jam sebelum latihan tembak anggota Provost TNI AU sudah keliling di sekitar lokasi mengingatkan warga. Pemasangan bendera merah sudah dilakukan di atas bukit. Insiden nahas murni karena faktor ketidaksengajaan.
Komandan Landasan Udara Abdurahman Saleh Marsma TNI Julexi Tambayong atas nama pimpinan TNI AU dan warga Landasan Udara mengucapkan duka yang sangat mendalam untuk keluarga korban.
"Ini tidak ada faktor kesengajaan, kecelakaan ini murni ketidaksengajaan. Kami merasa berduka karena tidak ada niat sedikit pun untuk melukai rakyat. Karena TNI lahir dari rakyat, ibu kandung TNI adalah rakyat," ujar Julexi Tambayong.
Julexi Tambayong memastikan jika TNI AU bertanggung jawab penuh atas insiden ini. "Kami sangat menyesali dan atas nama pimpinan TNI AU kami mohon maaf apabila kejadian ini mengecewakan dan menyakiti hati rakyat. Kami tidak akan lepas tanggung jawab," kata Julexi Tambayong.