Asal Monyet yang Gigit Warga di Lima Desa Jateng Terungkap
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Asal usul kawanan monyet ekor panjang yang kerap menyerang dan menggigit hewan ternak dan warga di lima desa Kabupaten Boyolali Jawa Tengah mulai menunjukkan titik terang.
Dari analisis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), besar kemungkinan kawanan monyet ini bukanlah hewan liar. Sebabnya, desa-desa yang menjadi lokasi serangan bukanlah habitat asli monyet.
"Di daerah itu tidak terdapat hutan negara tetapi hutan masyarakat, dan kejadian ini tidak pernah ada sebelumnya," ujar Kepala BKSDA Jawa Tengah Suharman, Selasa, 8 Agustus 2017.
Baca Juga:
- Kenapa Monyet Tak Bisa Bicara Seperti Manusia?
- Dikira Kera, Suarca Tembak Mati Sepupunya di Pohon Kelapa
Karena itu, Suharman menduga kuat, kawanan monyet itu hewan peliharaan yang mungkin terlepas atau sengaja dilepas oleh pemiliknya.
Di Boyolali, terdapat lima desa yang tersebar di dua kecamatan yakni Karanggede dan Kemusu menjadi wilayah paling sering terjadi serangan monyet ekor panjang.
Kejadian itu sudah terjadi sejak tahun 2016, dan meningkat pada tahun 2017. Catatan BKSDA, dari bulan Februari sampai awal Agustus 2017, sudah ada 12 kali kasus korban gigitan monyet.
Sebagian warga yang diserang adalah mereka yang telah lanjut usia dan lokasi rumah mereka jauh dari tetangga. Sehingga sulit mendapat pertolongan. Dilaporkan juga, serangan monyet juga sempat menimpa anak-anak di sekolah dasar.
Kini, untuk menekan serangan monyet tersebut, BKSDA telah meminta bantuan sejumlah pihak terkait untuk melakukan perburuan seperti kepolisian, TNI, LSM Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Relawan dari komunitas pemburu, anggota Perbakin, LK TSTJ Surakarta, dokter hewan serta perangkat desa dan masyarakat volenteer.