Menteri Agama Akui Lima Hari Sekolah jadi Masalah
- VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian
VIVA.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengakui jika kebijakan lima hari sekolah dalam program Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian pendidikan dan Kebudayaan memang menjadi masalah.
Lukman pun mengakui jika program lima hari sekolah memang akan berimbas pada Madrasah Tsanawiyah dan Pondok Pesantren. Karenanya, rencana itu mendapat penolakan termasuk orang tua murid.
"Sistem pendidikan yang sudah diterapkan puluhan tahun tentunya tidak sesuai dengan lima hari sekolah," kata Lukman di kampus UIN Yogyakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Karena itu, Lukman berharap sebelum penerapan rencana itu, harus dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan siswa, orang tua atau penyelenggara pendidikan di luar sekolah, seperti Madrasah ataupun pondok pesantren.
"Yang ditekankan pemerintah adalah Penguatan Pendidikan Karakter pada siswa, sehingga tidak boleh direduksi dengan lima hari sekolah, karena akan menimbulkan permasalahan kompleks," katanya. (ase)