Polisi Tenangkan Anjing Pit Bull yang Bunuh Anak Majikannya
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Seekor anjing berjenis pit bull classic menggigit anak majikannya hingga tewas di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu petang, 6 Agustus 2017. Korban bernama Ramisya Bazigha (8 tahun), warga Jalan Candi Penataran, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Korban meninggal dunia adalah putri dari pasangan Wisnu dan Aniswatin. Anjing milik Wisnu itu menerkam Ramisya tepat di bagian leher. Saat itu Ramisya sedang bermain boneka, nahas boneka jatuh di kenel atau kandang anjing.
Ramisya mencoba mengambil boneka yang jatuh di kandang. Anjing pit bull clasic asuhan orang tuanya itu bereaksi dengan menyerang Ramisya. Bocah kelas dua sekolah dasar itu tak mampu menghindar.
Saat itu korban bersama neneknya di rumah. Meski dalam keadaan terantai, anjing mencengkeram leher Ramisya dan mengunci hingga tewas. Usaha nenek untuk menolong korban gagal hingga warga dan aparat kepolisian datang ke rumah.
"Mungkin saat itu anjingnya kaget. Boneka mungkin jatuh dan anjing sudah begitu senang bermain. Tapi diambil akhirnya menyerang padahal kalau tidak ada pawangnya, biasanya rawan dekat dengan anjing berjenis Pitt bull Clasic," kata Inspektur Polisi Satu Imam Muhson Ridho, Kepala Unit K-9 Polres Kota Malang, pada Senin, 7 Agustus 2017.
Anjing berwarna coklat dan putih itu bernama Julio Cesar. Anjing itu berusia delapan tahun dan dimiliki Wisnu sejak empat tahun lalu. Berdasarkan keterangan keluarga, Ramisya biasa bercengkerama dengan anjing itu.
Bapak Asuh
Namun, diduga kaget, anjing berjenis petarung itu menyerang Ramisya. Korban langsung dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah Dr Saiful Anwar. Korban akan dimakamkan pada Senin di tempat pemakaman umum setempat.
"Kami langsung bertindak untuk mengamankan anjing itu. Kita tenangkan di Polresta. Kita langsung carikan bapak asuh karena kenel kita tidak cukup," ujar Imam.
Anjing berjenis pit bull Classic itu, kata Imam, merupakan anjing berkarakter one man; hanya patuh pada satu majikan, sehingga orang lain harus berhati-hati saat mendekatinya.
Kepala Polres Kota Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Hoiruddin Hasibuan, mengatakan aparatnya sedang memeriksa saksi-saksi untuk mendalami peristiwa nahas itu.
"Orang tua juga akan kita panggil, adakah unsur kelalaian, masih kita dalami. Dokter hewan juga akan kita mintai pendapat, apakah karena lapar, atau yang lainnya masih didalami," kata Hoiruddin. (ren)