Cerita Mbah Rusdi Temukan Fosil Gajah Purba Stegodon
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Rusdi, namanya. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani itu mendadak jadi perbincangan. Warga Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Gorobogan, Jawa Tengah, itu menemukan fosil gajah raksasa berusia jutaan tahun, yang populer dengan nama Gajah Stegodon.
Fosil itu ditemukan Rusdi pada pertengahan Juni 2017. Fosil berupa tulang itu ditemukan di ladang jagung miliknya yang tak jauh dari desanya. Saat hendak membuat sumur resapan di ladang, cangkul Rusdi tak sengaja tersangkut sebuah tulang.
"Tiba-tiba, saat saya mencangkul untuk buat sumur, tulangnya nyangkut. Saya periksa, rupanya itu tulang hewan besar," kata Rusdi saat ditemui VIVA co.id di Banjarejo, Grobogan, pada Rabu 2 Agustus 2017.
Mbah Rusdi, sapaan akrabnya, lalu melaporkan temuan itu kepada perangkat desa setempat. Kebetulan, salah satu perangkat itu adalah menantunya. Temuan itu pun ditindaklanjuti untuk diperiksa.
"Letaknya tidak terlalu dalam. Hanya satu setengah meter. Saya menduganya, ada tulang lain. Lalu, saya lapor ke pihak desa," ujar pria berusia 70 tahun itu.
Proses penggalian dan eskavasi pun dilakukan. Tim yang tergabung mulai Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Balai Arkeologi Yogyakarta, Balai Konservasi Borobudur, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.
Rupanya benar. Setelah digali dan eskavasi selama hampir 25 hari, ditemukan pecahan-pecahan fosil Gajah Stegodon. Seperti gading berukuran raksasa serta pecahan anggota tubuh gajah purba itu. Letaknya, bahkan terkumpul dan hanya berjarak beberapa sentimeter dari tulang satu ke tulang yang lain.
Para arkeolog meyakini potongan bagian tubuh hewan purbakala itu diperkirakan berumur sekitar 500 ribu sampai satu juta tahun. "Saat ini, yang belum ketemu tinggal bagian kepalanya," ujar Rusdi.
Proses eskavasi fosil Gajah Stegedon di ladang Rusdi kini masih terus dilakukan. Lokasi itu kini juga mendadak menjadi destinasi wisata baru, karena banyaknya warga yang datang melihat langsung temuan fosil hewan purba itu.
Temuan fosil berusia ratusan tahun sebenarnya sudah bukan barang baru di Desa Banjarejo. Beberapa tahun sebelumnya, fosil-fosil purba juga sudah ditemukan warga. Fosil-fosil itu kini ditempatkan di rumah Kepala Desa Banjarejo.
Pemerintah Kabupaten Grobogan telah mengukuhkan Desa Banjarejo sebagai desa wisata purbakala sejak akhir 2016.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang secara khusus mendatangi lokasi temuan fosil itu menyatakan kekagumannya. Berdasarkan informasi yang diterimanya, situs purbakala di Banjarejo, bahkan lebih tua dari situs purbakala Sangiran.
"Semua arkelog sekarang semua datang, karena situs purbakala di Banjarejo diperkirakan lebih tua dari Sangiran," kata Ganjar.
Gubernur mengaku terus terus komunikasi dengan badan purbakala dari tingkat kabupaten hingga pusat untuk mendorong pengelolaan kawasan situs.
"Saya dorong jadi situs purbakala ini untuk dibuatkan museum. Harapannya, Jateng tak hanya punya Sangiran, tetapi punya wisata Banjarejo. Selain untuk pusat penelitian juga jadi destinasi wisata yang tidak ada duanya," kata Ganjar. (asp)