Teror Harimau di Agam Meluas hingga Bukittinggi
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id - Warga Kota Bukittinggi di Sumatera Barat cemas gara-gara dugaan harimau yang memasuki permukiman mereka. Ditemukan sejumlah jejak yang ditengarai dari kaki harimau di Bukit Umpang-Umpang dan Bukit Gatiang, Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi.
Safar St Malin, seorang petani di Bukit Gantiang, menemukan banyak jejak kaki hewan yang diduga jejak kaki harimau Sumatera di area perkebunan cabai miliknya. Bahkan jejak kaki itu juga tampak di plastik yang menutupi tanah yang ditanami cabai.
"Beberapa waktu lalu, saya menemukan banyak jejak kaki harimau, baik jejak di tanah maupun di plastik. Di plastik jelas terlihat karena ada sisa tanah yang menempel," kata Safar pada Sabtu, 29 Juli 2017.
Jejak itu, Safar meyakini, memang merupakan jejak kaki harimau Sumatera, karena dari bentuknya sangat mirip. Tak mungkin jejak itu jejak anjing atau babi.Â
Safar dan warga setempat khawatir harimau itu memangsa ternak atau justru menerkam manusia. Warga meminta pihak terkait segera bertindak.
AA Jusmar, Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bukittinggi, mengaku sudah menerima laporan warga tentang temuan jejak kaki harimau. Petugas pun sudah memeriksa lokasi, dan "memang, di sana kita menemukan jejak kaki harimau Sumatera."
Pemangsa Ternak
Dugaan sementara, kata Jusmar, harimau Sumatera yang masuk ke kawasan itu juga mahluk yang sama meneror dan memakan ternak warga di sejumlah lokasi di Kabupaten Agam, daerah yang berdampingan dengan Bukittinggi.
Petugas BKSDA dan warga masih memburu dan sesekali membunyikan meriam bambu untuk mengusir harimau itu sebagai antisipasi memasuki permukiman. Petugas juga memasang alat perangkap di lokasi-lokasi khusus.
BKSDA setempat mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap keberadaan harimau Sumatera. Jika ada ternak yang menjadi mangsa atau sempat melihat keberadaannya, diimbau segera melaporkan kepada BKSDA agar dapat segera ditindaklanjuti. (Baca: Teror Harimau Kian Meluas di Agam Sumatera Barat) (ren)