Buru Harimau, Anak Anjing Jadi Umpan
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id – Teror Harimau Sumatera masih meresahkan warga di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Upaya penangkapan terhadap hewan langka ini pun belum membuahkan hasil.
Jusmar, pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bukittinggi menyebutkan, upaya antisipasi yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan alat tradisional berupa meriam karbit dan penyebaran perangkap.
"Perangkap sudah kami pasang dengan diberi umpan anak anjing. Kami terus memburu keberadaan harimau yang diduga dua ekor," ujar Jusmar, Jumat, 28 Juli 2017.
Pemasangan perangkap, lanjut Jusmar, telah dilakukan sejak sepekan lalu di kawasan ladang Jorong Sitingkai Kecamatan Palupuah Agam. Namun memang diperkirakan penangkapan ini tidak akan membuahkan hasil.
Sebabnya di sekitar lokasi perangkap yang diduga menjadi lokasi terakhir harimau terdeteksi, aktivitas warga di ladang masih cukup tinggi. Tak cuma itu, ada aktivitas alat berat yang sedang bekerja membuka akses jalan baru.
"Kami tetap akan memasang perangkap," ujarnya.
Konflik kemunculan harimau di Kabupaten Agam telah berlangsung sejak bulan Maret 2017 di Jorong Pandam Gadang Ranggo Malai Agam. Dilaporkan ada 12 ekor kerbau mati akibat diterkam harimau dan tiga ekor lain hilang.
Serangan berlanjut pada bulan Juli di Kecamatan Palembayan Agam. Setidaknya ada lima ekor anjing dan seekor kerbau milik warga telah diterkam harimau. (ase)