PPATK Benarkan Ada Transit Dana dari ISIS di Indonesia
- REUTERS/Erik De Castro
VIVA.co.id – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membenarkan informasi yang menyebut Indonesia dijadikan lokasi transit dana dari ISIS di Suriah untuk dikirimkan ke Maute, kelompok terafiliasi ISIS yang tengah menduduki Kota Marawi, Filipina selatan.
Sebelumnya, Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) merilis laporan yang menyebut Bahrumsyah, pemimpin kelompok Katibah Nusantara yang sekaligus pimpinan ISIS di Suriah yang berasal dari Indonesia, mengirim dana melalui Mahmud Ahmad, warga negara Malaysia yang beroperasi untuk ISIS yang tengah menduduki Marawi.
Mahmud Ahmad kemudian 'mencuci' dana dengan mengirimkannya ke Achmad Supriyanto, anggota Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Banten. Achmad, lantas mengirimkannya melalui layanan pengiriman uang komersil ke Maute di Marawi. Jumlah dana yang dikirimkan melalui skema itu sendiri dilaporkan mencapai US$55.000 pada rentang Januari hingga Maret 2017.
Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin enggan membeberkan secara spesifik kebenaran informasi itu. Namun menurutnya, PPATK berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Anti Teror untuk menanganinya. "Tidak spesifik Marawi ya, tapi ada sih uang yang dia (Bahrumsyah) berikan. Sudah terdeteksi dan sudah kita kasihkan ke Densus," ujar Badaruddin di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2017.
Menurut Badaruddin, PPATK sendiri proaktif dalam upaya pencegahan pendanaan terorisme di Indonesia. Tindakan pemblokiran sendiri telah dilakukan terhadap saluran-saluran keuangan yang dicurigai digunakan oleh teroris.
"Kalau dia masuk dalam daftar PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) harusnya sudah (diblokir)," ujar Badaruddin.