Empat Jemaah Haji Semarang Meninggal sebelum Berangkat

Jemaah haji sedang khusyuk berdoa
Sumber :
  • REUTERS/Ahmed Jadallah

VIVA.co.id - Empat calon haji di Kota Semarang, Jawa Tengah, batal menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Mereka lebih dulu meninggal dunia sebelum waktu keberangkatan haji tiba.

DPR Usul Perlu Ada Area Khusus Jemaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Semarang, M Habib, keempat calon jemaah di wilayahnya itu meninggal akibat sakit yang dideritanya.

"Selain usia yang sudah tua, mereka meninggal karena sakit komplikasi. Jadi dipastikan tidak berangkat," kata Habib ditemui VIVA.co.id di kantornya pada Senin, 24 Juli 2017.

Prabowo Ingin Bangun Kampung Haji Indonesia di Makkah Arab Saudi

Selain empat orang meninggal, dua jemaah haji juga telah dipastikan menunda perjalanan haji tahun ini karena suatu alasan. "Istilahnya yang dua orang itu menunda dan bisa berangkat tahun berikutnya," ujarnya.

Total jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini sebanyak 2.108 orang. Mereka terdiri 982 orang laki-laki dan 1.126 perempuan.

Siap Sambut Jemaah, Kemenag Telah Bangun 253 Gedung Pusat Layanan Haji Terpadu

Khusus jemaah termuda asal Kota Semarang kini berusia 19 tahun, sementara yang paling tua berusia 87 tahun.

"Untuk jemaah usia antara 11-20 tahun ada empat orang. Yang berusia 31 tahun ada delapan orang, jemaah usia 31-40 tahun ada 134 orang, jemaah usia 41-50 tahun ada 551 orang, jemaah usia 51-60 tahun ada 861 orang, jemaah usia 61-70 ada 417 orang, dan jemaah usia 70-80 tahun ada 70 orang," ujarnya.

Ribuan jemaah haji itu terbagi dalam tujuh kloter. Gelombang pertama, kloter 18 jemaah haji asal Kota Semarang dijadwalkan berangkat pada 1 Agustus 207. Lalu kloter 66 berangkat pada 16 Agustus, kloter 67-70 pada 17 Agustus serta kloter 71 yang diberangkatkan pada 18 Agustus 2017.

Habib menjelaskan, jemaah haji yang berangkat tahun ini adalah para pendaftar sejak 2011 atau enam tahun silam. Untuk pendaftar tahun ini nantinya diberangkatkan pada 18 tahun mendatang.

"Karena memang antreannya sangat panjang seiring penambahan kuota haji 10 ribu jiwa untuk semua wilayah Indonesia, termasuk Semarang," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya