Pelaku Bullying Lebih Dengarkan Teman Dibanding Orangtua

Ilustrasi anak yang mengalami bullying.
Sumber :
  • Pisabay/ anemone123

VIVA.co.id – Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Reza Indragiri Amriel, mengatakan, perundungan atau bullying terhadap anak di bawah umur dapat membudaya. Pelaku biasanya cenderung mendengarkan apa yang dikatakan oleh teman sebayanya, ketimbang orang tuanya.

Sering Dibully Jadi Alasan Seorang Pria Gantung Diri di Fly Over Cimindi

Ia menjelaskan, usia remaja adalah usia rentan, sehingga faktor di luar keluarga menjadi salah satu pendukung terbesar untuk melakukan perundungan. Kebebasan remaja saat berada di luar pengawasan orang tua, hendaknya dapat diselaraskan dengan kegiatan bersama keluarga.

"Kehadiran teman sebaya seringkali dianggap lebih penting dan lebih berpengaruh, dibandingkan orang dewasa, bahkan orang tuanya sendiri," kata Teza dalam diskusi bertema 'Berpihak Pada Anak' di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu 22 Juli 2017. "Semisal saat teman mengajak main dan orang tua melarang, bisa jadi dia lebih memilih temannya."

Pelajar SD di Simalungun Jadi Tersangka Kasus Perundungan, Ini Penjelasan Polisi

Senada dengan itu, Komisioner KPAI Jasa Putra menilai, persoalan anak bukanlah perkara biasa. Tak hanya melibatkan orang tua dan guru, namun juga sudah menjadi tanggung jawab negara.

"Persoalan anak enggak boleh dipandang sebelah mata. Semua institusi terkait atau yang tidak terkait, harus lebih peduli. Untuk mengurangi kasus yang menimpa anak, terlebih kasus kekerasan, perlu adanya pencegahan dini. Nah, pencegahan itu dapat dimulai dari pola asuh orang tua," tegasnya.

Anti Bullying! Barbie Kumalasari Usulkan Syarat Kelulusan Sekolah: Wajib Punya Surat Kelakuan Baik!

Untuk itulah, ia mengimbau agar semua orang tua dapat berperan menjadi sesosok kawan saat berada di lingkungan rumah. Hal ini, menurutnya, akan memberikan dampak positif bagi ikatan batin antara keluarga. Keakraban yang ditimbulkan antaranggota keluarga, dinilai mampu meningkatkan rasa percaya diri pada anak. (one)


 

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo

Polres Garut Usut Kasus Bocah SD Diduga Korban Bullying Disodok Pakai Terong

Keluarga bocah perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) berinisial D (12), warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025