Sering Pakai Masker di Sekolah, Guru Marahi Siswa

Ilustrasi/Tindak kekerasan
Sumber :
  • pixabay.com

VIVA.co.id – Seorang siswi sekolah menengah pertama di Sumedang Jawa Barat memilih tidak bersekolah lagi lantaran kerap dimarahi oleh gurunya. Siswi bernama YP ini pun sudah selama dua pekan memilih berdiam diri di rumahnya.

Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Anak, Majelis Taklim Deklarasikan Siap Emban Peran Penting

Kondisi ini pun membuat orang tua YS curiga, pelajar putri ini pun diminta menjelaskan masalahnya. "Dia trauma, karena sering dimarahi dan diancam akan diturunkan nilainya. Masalahnya YS kerap memakai masker di sekolah," ujar Toto Suryanto, orang tua dari YS, Kamis, 20 Juli 2017.

Toto pun mencoba mengkonfirmasi ke sekolah, dan ia memang menemukan ada nilai anaknya yang turun dalam mata pelajaran yang diasuh guru bernama NN.

Saatnya Magang Mahasiswa Naik Kelas

Baca Juga:

Kampus Merdeka: Inovasi Pendidikan yang Melahirkan Generasi Siap Bersaing

Ia pun berusaha meminta penjelasan dari sekolah. Namun sayangnya tidak diberi penjelasan. "Anak saya benar-benar trauma, sering dimarahi. Padahal ia pakai masker memang karena sakit, bukan alasan apa pun," ujar Toto.

Kini, Toto telah melaporkan masalah yang dihadapi anaknya ke Dinas Pendidikan setempat. Ia berharap agar anaknya dapat kembali bersekolah.

Sejauh ini, belum ada keterangan dari pihak sekolah YS. Begitupun dengan dinas pendidikan setempat belum memberi jawaban terkait perkara ini. "Saya cuma ingin anak saya sekolah lagi," ujarnya.

Jhon Hendra/Jawa Barat

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo

Polres Garut Usut Kasus Bocah SD Diduga Korban Bullying Disodok Pakai Terong

Keluarga bocah perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) berinisial D (12), warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025