Kerabat Korban Heli Basarnas Jatuh Disantuni Hampir 1 Miliar
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Empat orang korban jatuhnya helikopter Basarnas di kawasan Gunung Butak Temanggung Jawa Tengah berhak menerima santunan. Santunan itu selanjutnya diserahkan kepada keluarga masing-masing korban.
Total santunan yang diberikan oleh PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen) untuk keempat anggota Basarnas yakni, almarhum Budi Resiyanto, Nyoto Purwanto, Catur Bambang Sulistyo dan Maulani Affandi mencapai Rp946,3 juta.
Santunan ini berupa Tabungan Hari Tua (THT) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), masing-masing yakni, almarhum Budi Resiyanto senilai Rp242,4 juta, Nyoto Purwanto Rp253,9 juta, Catur Bambang Sulistyo Rp260,4 juta dan Maulana Affandi Rp189,46 juta.
Tak cuma itu, pemerintah bahkan juga memberikan dana pensiun serta beasiswa kepada anak-anak korban yang sudah masuk usia sekolah hingga selesai pendidikan Strata 1.
"Pemerintah sudah menyediakan beasiswa anak-anak almarhum hingga selesai S1," ujar Direktur Perencanaan Pembangunan dan Teknlogi Informasi PT Taspen Faisal Rachman, Senin, 10 Juli 2017.
Berikut detail santunan yang diserahkan TASPEN kepada ahli waris korban kecelakaan Heli @humas_basarnas di Temanggung, Jawa Tengah. pic.twitter.com/o5wuX9yPth
— PT TASPEN (PERSERO) (@taspenkita) 10 Juli 2017
Bahkan, lanjut Faisal, keempat korban saat ini juga diusulkan untuk menerima kenaikan jabatan satu tingkat lebih tinggi. Seluruh prosesnya akan diserahkan ke Badan Kepegawaian Negara. "Masuknya pensiunan nanti," ujarnya.
Proses pemberian santunan ini dihadiri juga oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Badan SAR Nasional Jawa Tengah Agus Haryono. Prosesi pemberiannya pun berlangsung haru ketika keluarga korban menitikkan air mata.
"Saya mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada pemerintah. Santunan ini akan saya gunakan untuk masa depan dan pendidikan anak saya," kata Lina Ena Panuntun, isteri almarhum Maulana Affandi.
Kecelakaan helikopter milik Basarnas Jawa Tengah ini terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017, ketika tim hendak menuju Dieng untuk membantu proses evakuasi korban letusan Kawah Sileri.
Namun nahas, helikopter itu malah tak pernah sampai dan ditemukan hancur berantakan di atas Gunung Butak. (ren)