Evakuasi Usai, Bangkai Heli Basarnas Akan Dibawa ke Jakarta
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Evakuasi total terhadap bangkai helikopter Basarnas jenis Dauphin HR 3602 yang jatuh di Gunung Butak, Kabupaten Temanggung telah selesai, hari ini, Kamis 6 Juli 2017.
"Sudah selesai evakuasinya sore ini, sekitar pukul 16.00 WIB. Seluruh bodi pesawat di gunung telah dibawa turun ke Posko Utama," kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Pusat Brigadir Jenderal TNI Marinir, Ivan Ahmad Rizki Titus kepada VIVA co.id, Kamis, 6 Juli 2017.
Meski badan helikopter telah dievakuasi seratus persen, Ivan menyebutkan, operasi SAR terhadap helikopter jatuh di Desa Canggal tersebut belum resmi ditutup. Penutupan operasi masih akan menunggu hasil koordinasi dengan Basarnas Pusat.
"Kami masih akan berkoordinasi dulu dengan kepala Badan SAR pusat dulu. Terkait kapan belum tahu, tapi dalam waktu dekat," ujarnya.
Seluruh bodi dan mesin heli yang telah berhasil dievakuasi, direncanakan langsung dibawa ke Jakarta malam ini. Bangkai pesawat itu akan disimpan di kantor Basarnas di Jakarta.
"Malam ini pukul 21.00 WIB, kami bawa via jalur darat menggunakan dua truk besar milik Basarnas. Langsung ke kantor Basarnas," katanya.
Pada evakuasi yang dimulai pukul 07.00 WIB, tim yang dipimpin Basarnas Spesial Group (BSG) telah berhasil mengangkat bagian bodi utama serta gearbox seberat 300 kilogram. Guna mempermudah evakuasi, barang berukuran besar itu telah dipotong untuk memudahkan pengangkatan menuruni gunung.
Usai evakuasi ini, Ivan menyebutkan, Basarnas, TNI Angkatan Laut, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) serta PT Dirgantara Indonesia (DI) masih melakukan proses investigasi lebih lanjut. Upaya itu guna menyimpulkan penyebab kecelakaan yang menewaskan delapan kru dan personel Basarnas tersebut. "Masih kami selidiki lebih lanjut. Hasilnya belum bisa diumumkan sekarang," ujarnya.
Insiden jatuhnya helikopter Dhaupin HR 3602 milik Basarnas Jawa Tengah di Gunung Butak terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017 pukul 16.00 WIB. Helikopter yang ditumpangi delapan orang anggota Basarnas itu berangkat dari Gringsing dan hendak menuju Dieng terkait evakuasi korban letusan Kawah Sileri.
Namun, sampai di langit Temanggung, yakni di atas Gunung Butak, helikopter oranye itu terbang rendah dan menabrak tebing gunung di tengah pekatnya kabut. Seluruh penumpang helikopter tersebut tak selamat dengan badan helikopter nyaris hancur.
Delapan korban tewas dalam peristiwa itu adalah empat kru helikopter dan empat penumpang yang merupakan rescue Basarnas. Seluruh korban yakni Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka Mpu Hari Marsono, Peltu LPU Budi Santoso, Muhammad Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur. (art)