Tiga Penasihat KPK Dilantik, Ini Profil Mereka
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo melantik tiga orang sebagai dewan penasihat lembaga tersebut, Kamis 6 Juli 2017. Ketiganya adalah Budi Santoso, Moh Tsani Annafari dan Sarwono Sutikno.
Agus mengatakan pelantikan ketiganya ini merupakan pengisian orang baru karena sebelumnya telah kosong selama dua tahun. Ia berharap, ketiganya dapat bekerja untuk kepentingan rakyat lantaran salah satu tugasnya adalah memberikan nasihat dan pertimbangan kepada lembaga anti rasuah tersebut.
"Hari ini saya secara resmi melantik saudara-saudara, semoga yang bersangkutan dapat mengemban tugas sebagai dewan penasihat KPK dengan baik," kata Agus dalam sambutannya.
Agus mengatakan, idealnya posisi dewan penasihat diisi oleh lima orang. Lantas ia meminta jajaranya untuk menyiapkan seleksi kembali untuk mengisi kosongnya dua penasihat tersisa. Ia pun tak menutup kemungkinan, dapat merekrut anggota kepolisian untuk bergabung menjadi dewan penasihat.
"Kami saat ini juga masih menunggu mengenai perekrutan beberapa anggota polisi yang ingin bergabung dengan KPK," kata Agus.
Sebelumnya, jabatan dewan penasihat ini hanya diisi oleh Suwarsono. Kemudian ia mengundurkan diri pada tahun 2015, mengikuti langkah Mohammad Mu'tashim Billah yang berhenti setelah dilantik di tahun 2013 lalu.
Berdasarkan profil singkat yang diterima VIVA.co.id, Budi Santoso berasal dari Yogyakarta yang mengenyam pendidikan terkhirnya di pasca sarjana S2 International Human Rights Law, Northwestern University School of Law Chicago Illionis USA. Sebelumnya Ia menjabat Komisioner Ombudsman RI 2011-2016.
Sementara, Moh Tsani Annafari berasal dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia mengenyam pendidikan terakhir gelar doktornya di Technology Management and Economics Chalmers University of Technology Gothenburg, Swedia.
Jabatan terakhir yang ia duduki sebagai Kepala Kapabeanan dan Cukai, Kanwil Kalimantan Bagian Timur Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Sedangkan, Sarwono Sutikno berasal dari Bandung, Jawa Barat. Sama seperti Tsani, Sarwono menjalani program doktor terakhirnya di luar negeri yakni, Integrated System Tokyo Institute of Technology Tokyo Jepang. Profesi terakhir dia menjabat Lektor Kepala di Institut Teknologi Bandung. (ren)