Teror Harimau Kian Meluas di Agam Sumatera Barat
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id - Wilayah kemunculan harimau meluas di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Teror keberadaan kucing besar bernama latin Panthera tigris Sumatrae telah menakuti warga di dua kecamatan di kabupaten itu, yakni Kecamatan Palembayan dan Kecamatan Palembayan, selama empat bulan terakhir.
Kini dilaporkan bahwa kemunculan harimau Sumatera di kecamatan lain, yaitu Kecamatan Palupuh. Seekor anak kerbau dan enam anjing pemburu milik warga setempat dimangsa diperkirakan dua harimau Sumatera pada Selasa lalu.
Temuan jejak tapak kaki harimau Sumatera di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Rabu, 5 Juli 2017. (VIVA.co.id/Andri Mardiansyah)
Warga dan petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat masih menelusuri jejak harimau itu guna mengetahui keberadaannya. Ditemukan sejumlah jejak kaki yang disebut mirip jejak kaki harimau Sumatera.
"Kami temukan jejak kaki mirip dengan harimau Sumatera di sekitar area pondok perkebunan warga, tepatnya di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh," kata AA Jusmar, Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Bukittinggi, pada Rabu, 5 Juli 2017.
Setelah diamati dan diteliti, petugas memastikan itu jejak tapak kaki harimau Sumatera, yang kini jumlahnya tidak banyak lagi. BKSDA mengimbau warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan karena bisa saja menimbulkan dampak yang lebih buruk.
BKSDA setempat memperkirakan harimau Sumatera ini adalah harimau yang sama yang meneror ternak warga di PGRM dan Palembayan.
Pada Maret 2017, warga di sejumlah wilayah Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, geger. Ternak mereka mendadak diserang harimau Sumatera. Sedikitnya 13 ternak warga yang dimangsa harimau itu. Dua belas ekor di antaranya kerbau dan seekor kambing.
Sebulan kemudian, harimau Sumatera juga kembali meneror warga yang tinggal di wilayah Jorong Pandam Gadang Ranggo Malai (PGRM) Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang. Dua belas kerbau warga setempat dimangsa. Lima di antaranya mati, tiga hilang, dan sisanya terluka parah bekas gigitan di kaki, leher, dan punggung.
BKSDA dibantu warga setempat telah memasang alat perangkap untuk menangkap harimau itu. Namun upaya itu belum membuahkan hasil, harimau kembali meneror dan meresahkan warga. (ase)