Bangkai Helikopter Basarnas Akan Dipanggul Turuni Bukit
- Dokumentasi Kementerian Sosial
VIVA.co.id – Badan SAR Nasional sedang berusaha untuk mengevakuasi bangkai helikopter Dauphin HR 3602 yang jatuh di hutan lereng Gunung Butak, Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Bangkai helikopter nahas itu akan dievakuasi melalui dua jalur, yakni darat dan udara. Direncanakan, operasi jalur darat dilakukan dengan cara berjalan kaki dan menggotong mesin helikopter.
Sementara itu, operasi jalur udara dilakukan dengan cara membawa mesin helikopter dengan menggunakan pesawat.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, tim SAR dari berbagai unsur, seperti Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri, sudah mulai bergerak menuju lokasi kecelakaan helikopter sejak pagi, Rabu, 5 Juli 2017.
Direncanakan, badan helikopter akan dipotong-potong terlebih dahulu sebelum dibawa. Upaya itu dilakukan untuk mempermudah proses pengangkutan puing dan mesin helikopter.
Puing dan mesin akan dibawa menuruni bukit menuju posko kecelakaan helikopter, lalu puing dan mesin akan dibawa menuju Semarang.
"Bagian helikopter yang sudah terpotong dipanggul untuk diturunkan. Sementara, cara yang kedua melalui jalur udara, jika memungkinkan, bagian pesawat, khususnya mesin, akan dibawa menggunakan pesawat khusus atau helikopter," kata Direktur Operasional dan Pelatihan Basarnas, Brigjen Ivan Rahmad Titus.
Seperti diketahui, helikopter Basarnas jatuh dalam penerbangan kemanusiaan dari Gringsing di Batang menuju lokasi bencana letusan freatik di kawah Sileri, Dieng. Delapan pejuang kemanusiaan gugur dalam kecelakaan itu. Mereka di antaranya empat kru helikopter dari TNI dan empat anggota Basarnas.
Laporan: Edi Suryana dari Temanggung