Investigasi Heli Basarnas Jatuh Sudah Kelar, Siap Dipaparkan
- Dwi Royanto/Semarang/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Proses investigasi terhadap bangkai helikopter Basarnas yang jatuh di Gunung Butak, Kabupaten Temanggung sampai hari ketiga dipastikan telah rampung. Selanjutnya, tim Basanas Special Group akan langsung mengevakuasi total helikopter tersebut dari lokasi.
Kepala Seksi Operasi dan Komunikasi Basarnas Pusat, Agus Tamim mengatakan, investigasi bangkai pesawat di Gunung Butak telah selesai sore tadi. Investigasi dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI Angkatan Laut serta PT Dirgantara Indonesia (DI).
"Investigasi sudah selesai. Cuma kita besok naik untuk menentukan mana yang dipotong," kata Agus di Posko Utama Desa Canggal, Selasa, 4 Juli 2017.
Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui hasil investigasi tersebut, karena menjadi wilayah KNKT di Jakarta. Selain itu, sejumlah sampel penting helikopter juga telah dibawa ke Jakarta untuk membuat kesimpulan penyebab jatuhnya helikopter Dauphin tersebut.
"Itu yang menentukan dari atas. Tapi kotak hitam sudah kita bawa ke Jakarta tadi naik pesawat serta barang-barang khusus lain," jelasnya.
Terkait evaluasi proses evakuasi hari ini, sejumlah bagian-bagian ringan pesawat telah dibawa turun ke Posko Utama. Beberapa di antaranya adalah potongan pintu heli, baterai serta pecahan kecil lain.
"Barang-barang lain kita amankan juga ke kantor SAR Semarang, setelah terkumpul semua akan kita bawa juga semua ke Jakarta, " katanya.
Insiden jatuhnya helikopter Dhaupin milik Basarnas Jateng di Gunung Butak terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017 pukul 16.00 WIB. Helikopter yang ditumpangi delapan orang anggota Basarnas itu berangkat dari Gringsing dan hendak menuju Dieng terkait evakuasi korban letusan Kawah Sileri.
Namun sampai di langit Temanggung, yakni di atas Gunung Butak, helikopter oranye itu terbang rendah dan menabrak tebing gunung di tengah pekatnya kabut. Seluruh penumpang helikopter tersebut tak selamat dengan badan helikopter nyaris hancur. (ren)