UMY Menyangkal Alumnusnya Memimpin Kelompok ISIS

Anggota militan ISIS di Suriah.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer/Corbis

VIVA.co.id - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merespons kabar yang beredar tentang seorang pria disebut alumnus Universitas Muhammadiyah terlibat kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Jadi DPRD Termuda, Baru 22 Tahun Rizqi Iskandar Punya Harta Rp815 Juta

Kampus itu telah memeriksa nama Muhammad Alfian Nursi yang disebut alumnus Universitas Muhammadiyah dan terlibat ISIS. Dipastikan tak ada nama itu pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PPDT) Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) yang di antaranya memuat semua data mahasiswa dan alumni UMY.

"Semua mahasiswa UMY, termasuk alumni, sudah masuk dalam PPDT Kemenristek Dikti dan tidak ditemukan nama tersebut," kata Ratih Herningtyas, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol UMY, kepada VIVA.co.id pada Selasa, 4 Juli 2017.

Politisi PKS Sebut Aksi LGBT Sudah Resahkan Dunia Pendidikan, Desak Mendikbud Bereskan

Ratih menolak berspekulasi bahwa Muhammad Alfian Nursi adalah mahasiswa atau alumnus Universitas Muhammadiyah di daerah lain. Dia tak dapat memastikan itu karena harus memeriksa data PPDT kampus lain, sementara data tiap-tiap kampus diakses dengan sandi berbeda yang bersifat rahasia.

"Tapi yang jelas bukan dari mahasiswa atau alumni UMY. Tidak tahu kalau dari kampus lainnya," ujar dosen program studi Hubungan Internasional itu.

Mahasiswa UMY Tertuduh Pemerkosa Mahasiswi Pasrah Diberhentikan

Pernyataan Ratih mengklarifikasi kabar beserta foto seorang pria berambut gondrong dan memegang senjata api laras panjang yang beredar di media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp pada Senin malam, 3 Juli 2017.

Pria itu, berdasarkan kabar di media sosial, disebut bernama Muhammad Alfian Nursi, berusia 30 tahun, warga Pontianak, Kalimantan Barat. Dia disebut juga alumnus Universitas Muhammadiyah meski tak dijelaskan daerahnya, kini berprofesi sebagai fotografer, dan memimpin satu kelompok berafiliasi dengan ISIS.

Muhammad Alfian Nursi dideskripsikan sebagai seorang pria cerdas, terlatih, militan, nekat, ahli strategi, bisa membaca situasi, dan mahir menggunakan segala jenis/model sejata api.

Dia bersama kelompoknya yang diperkirakan berjumlah 15 orang diklaim merencanakan amaliah--istilah kelompok itu untuk menyerang atau meneror. Tidak disebutkan spesifik objek yang menjadi target amaliah mereka dalam pesan itu tetapi diingatkan, "Waspadai mobil yang masuk, baik tingkat Mabes (Markas Besar) maupun pospol (pos polisi)".

Berdasarkan informasi yang belum dikonfirmasi kebenarannya itu, Muhammad Alfian Nursi bergabung dengan ISIS sekira tahun 2013. Dia bermukim berpindah-pindah dan terdeteksi terakhir di sekitar Jawa Timur dan Madura sekira tiga bulan lampau. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya