Heli Basarnas yang Jatuh Jadi Ambulans Udara Saat Mudik
- Dokumentasi Kementerian Sosial
VIVA.co.id – Helikopter milik Basarnas yang jatuh menabrak tebing di Gunung Butak, Kecamatan Candiroto, Temanggung, difungsikan sebagai ambulans udara. Fungsi ini dilakukan di jalur Gringsing-Brebes saat Operasi Ramadniya 2017.
Helikopter jenis Dhaupin 3602 itu digunakan untuk memantau arus mudik lebaran di tol Gringsing. Kemudian, disiapkan dalam rangka antisipasi untuk evakuasi atau ambulans udara jika ada pemudik yang dalam keadaan darurat.
"Ini saya turut berduka cita sedalamnya. Ya karena Heli Basarnas ini selalu bersama-sama kita (dalam operasi Ramadniya 2017). Tadinya ditempatkan di daerah Gringsing Brebes dalam rangka untuk evakuasi ambulans udara," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Senin 3 Juli 2017.
Tito mengatakan, jika ada para pemudik yang sakit saat berda di Jalan Tol di kawasan itu akan dibawa menggunakan heli tersebut ke rumah sakit. "Jadi kalau ada terjadi yang sakit segala macam ini kemudian dibawa dengan Heli Basarnas ke rumah sakit," ujarnya.
Tito menambahkan, saat ada bencana meletusnya kawah sileri, kawasan Dieng, heli tersebut difungsikan Basarnas untuk ke lokasi memberikan bantuan. Terkait dugaan penyebab kecelakaan, dia meminta menunggu proses pengusutan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Tapi ketika ada peristiwa Dieng meletus maka dari Basarnas mereka atas perintah pimpinannya berangkat ke sana. Tapi, kita kurang tahu penyebabnya. Nanti kita akan sudah ada petugas menangani dari dari KNKT," ujarnya. (mus)