Duka Menyelimuti Keluarga Korban Heli Basarnas
- VIVA.co.id/Dhana Kencana
VIVA.co.id – Suasana duka menyelimuti keluarga Nyoto Purwanto di kota Salatiga, Jawa Tengah. Nyoto merupakan satu dari delapan korban meninggal dalam insiden jatuhnya helikopter Basarnas di Gunung Butak, Kabupaten Temanggung.
Korban Nyoto rencananya akan dimakamkan di pemakaman umum di Promasan, Kumpulrejo, Kecamatan Argoulyo, Kota Salatiga. Dari pantauan, pihak keluarga sudah menyiapkan untuk kedatangan jenazah Nyoto di rumah duka. Selain keluarga korban, sudah tampak para tetangga yang berdatangan.
Perwakilan keluarga, Budiyono mengatakan bahwa almarhum Nyoto hanya pulang satu kali ke rumahnya di Salatiga.
"Saat hari pertama lebaran. Setelah itu, dinas di wilayah Brebes, bantu pengamanan Lebaran," ujar Budiyono di rumah duka, kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin, 3 Juli 2017.
Dia menceritakan bahwa keluarga mengetahui kepastian Nyoto menjadi salah satu korban jatuhnya Heli Basarnas diperoleh dari informasi televisi. Nyoto meninggalkan istri bernama Astuti dan satu anak yang masih berusia enam tahun.
Seperti diberitakan, insiden helikopter Dhaupin milik Basarnas Jateng di Gunung Butak terjadi Senin, 3 Juli 2017 pukul 16.00 WIB. Helikopter tersebut ditumpangi sembilan orang anggota Basarnas itu berangkat dari Gringsing dan hendak menuju Dieng terkait evakuasi korban letusan Kawah Sileri di Banjarnegara.
Pilot helikopter tersebut adalah Kapten Laut Haryanto. Berikut identitas kru dan penumpang helikopter Basarnas yang jatuh di Temanggung:
Kru:
1. Kapten Laut (P) Haryanto
2. Kapten Laut (P) Li Solihin
3. Serka Mpu Hari Marsono
4. Peltu LPU Budi Santoso
Penumpang:
1. Muhammad Affandi
2. Nyoto Purwanto
3. Budi Resti
4. Catur
Laporan: Aditya Bayu/Salatiga