Strategi Polresta Depok Hadapi Ancaman Teror
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Marak serangan teror yang membidik anggota Polri, membuat Kepolisian Resor Kota Depok harus memperketat keamanan di wilayah hukumnya.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, pihaknya telah melakukan latihan atau simulasi penyerangan terhadap anggota Polri di tiga lokasi berbeda.
Menurut dia, lokasi pertama berlangsung di depan pos penjagaan Mapolresta Depok dengan melumpuhkan seorang pria yang hendak melakukan penyerangan terhadap petugas jaga.
Selanjutnya, simulasi berlangsung di pos pengamanan depan Mal Ramayana Jalan Margonda Raya. Pelaku yang berbeda sempat menabrak petugas lalu lintas.
Namun, hal itu berhasil ditangani oleh kesigapan anggota Polantas dibantu Tim Jaguar. Selang beberapa saat kemudian, kelompok tak dikenal juga menyerang pos pengamanan di Jalan Raya Bogor perempatan Tol Cijago.
Di lokasi tersebut, pelaku berusaha melempar bom molotov tetapi kembali berhasil digagalkan anggota. Tak butuh waktu lama, pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan Tim Jaguar setelah adanya laporan dari aplikasi Halo Polisi dan 'Panic Button'.
Melalui simulasi yang melibatkan 70 orang anggota Polri ini diharapkan semakin meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat apapun.
"Anggota Polri harus siap dengan segala kondisi. Latihan ini untuk semakin meningkatkan kewaspadaan kita, sekaligus menyosialisasikan manfaat aplikasi Halo Polisi dan 'Panic Button',ungkap Faizal, Sabtu, 1 Juli 2017.