Gunung Karangetang Status Waspada, Pendaki Dilarang Naik
- Istimewa PVMBG
VIVA.co.id – Gunung api Karangetang berketinggian 1784 meter di atas permukaan laut, yang berada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mulai menunjukkan aktivitasnya.
Pengamat Gunung Karangetang, Yudia Tatipang, mengatakan, telah terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak tiga kali, vulkanik dalam satu kali dan tektonik jauh sebanyak sembilan kali.
"Kesimpulannya, tingkat aktivitas Gunung Karangetang berada pada level II (Waspada)," ujar Yudia saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 28 Juni 2017.
Pihaknya merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 1,5 kilometer dari kawah aktif dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Barat Daya sejauh 2,5 km.
"Warga juga perlu mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari material hasil erupsi 2015, karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh. Terutama yang berada ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Barat Daya," katanya.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai.
"Gunung Karangetang kapan saja bisa beraksi, karena merupakan salah satu gunung paling aktif di Indonesia," ujar Yudia.
Abed Anthoni, warga Siau yang tinggal di kaki gunung mengaku sejauh aktivitas gunung biasa-biasa saja. "Setiap hari gunung selalu mengeluarkan lahar panas, dan itu biasa saja. Yang kami takut kalau tidak ada aktivitas, karena bisa saja akan beraksi lebih dahsyat," ujarnya. (ase)