Pertemuan Jokowi dan GNPF-MUI Melebur Semua Praduga
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – Anggota Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Muhammad Lutfi Hakim, mengapresiasi pertemuan kelompoknya dengan Presiden Joko Widodo hari ini di Istana Merdeka.
Alasannya, pertemuan itu bisa menyimpulkan bahwa pemerintah di bawah kepimpinan Jokowi tidak anti umat Islam.
"Karena dengan pertemuan ini berbagai praduga yang selama ini terbangun bisa lebur," kata Lutfi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu 25 Juni 2017.
Ia mengatakan, Jokowi sangat menyambut sekali pertemuan dengan 7 perwakilan pengurus GNPF-MUI untuk membahas hal-hal strategis seperti isu Kebhinekaan dan ideologi Pancasila. Jokowi, kata dia, tak pernah melabelkan bahwa ada organisasi keagamaan yang disebut tengah berhadapan dengan pemerintah.
Menurut dia, pertemuan dengan Jokowi ini akan lebih sering diadakan untuk menyerap aspirasi dari berbagai kalangan.
"Kita sama-sama sepakat tidak ada berhadapan antara pemerintah dengan umat Islam dalam konteks Kebhinekaan, Pancasila dan NKRI. Sama sekali beliau tidak memandang seperti itu," terang dia.
Seperti diketahui, rombongan GNPF-MUI bertemu dengan Presiden Jokowi usai menggelar 'open house' bersama warga, pejabat dan tamu undangan negara sahabat.
Dalam acara tersebut, hadir Ketua GNPF MUI Bahtiar Nasir didampingi enam anggota lainnya ingin menjalin silaturahmi di hari raya Idul Fitri.